part 49

677 68 8
                                    

Haii semua...

Gimana hari ini?

Buat pejuang sarjanan jangan nyerah oke? Kehidupan anak kuliahan itu emang ngga gampang, tapi aku yakin kalian pasti bisa ngelewatinnya dan buat yang masih sekolah, semangat juga yah kalian, jangan lupa kerjain tugasnya biar ngga numpuk.

Absen dulu boleh? Dari mana aja nih kalian?

Terus dapet cerita ini dari mana?

Happy reading

~♥~

Seminggu berlalu, hari ini para siswa dan siswi SMA TRISATYA sedang merayakan ulang tahun sekolah.

Para anak osis terlihat sibuk lalu lalang kesana kemari mengurus semua persiapan, beberapa anak organisasi lain juga ikut membantu agar pekerjaan bisa terasa lebih ringan.

Di tengah keramaian dan sibuknya suasana, Arya duduk di atas meja stan kelasnya. Masing-masing kelas di mintakan agar bisa mengadakan stan jualan entah itu makanan atau pernak-pernik, apapun itu asal mereka bisa turut meramaikan.

Kembali pada Arya, laki-laki itu tampak sibuk menyesuaikan senar gitar miliknya. Mencari nada yang pas untuk dipakai tampil nanti.

Masih ingat bukan bahwa kelompok band mawar berduri milik mereka terpilih untuk menjadi salah satu pengisi acara, dan hari ini adalah saatnya.

Berbeda dengan Arya yang sibuk membenahi gitar, kedua sahabatnya malah asik memperhatikan adik kelas yang berlalu lalang disekitar stan mereka. Tak jarang Kenan akan menggoda mereka dengan berbagai gombalan, contohnya seperti saat ini, dengan seragam yang sudah keluar dari celana dan almet yang di letakan begitu saja ke atas meja, Kenan sedang menggoda anak kelas 11 jurusan bahasa.

"Mila, Mila cantik deh," ujarnya sambil meniru gaya bicara Dilan si bucinnya Milea.

"ohya?" adik kelas yang bernama Mila itu tersipu malu, kepalanya tertunduk dengan pipi mulai merona.

"iyaa cantik, tapi lebih cantik lagi kalau Mila goyang inul, ayo gue ajarin sini." Kenan berdiri, kemudian mulai menggoyangkan pinggulnya mengikuti gerakan pedangdut legend inul daratista, goyang ngebor.

"ASEKKK, YIIIIHAAAA BORR TROSS SAMPE BAWAH, ASEK ASEK JOSS!"

Mila yang tadinya tersipu, kini memucat ketika melihat Kenan bergoyang seperti ulat keket yang terkena siraman air panas, bahkan tanpa segan laki-laki itu memutarkan pinggulnya sampai menyentuh tanah.

Devan yang sedari tadi kalem karena sedang bersama Zea, tertawa ngakak melihat tingkah sahabatnya.

"KAK?! KAK KENAN KENAPA? KESURUPAN?" Karin datang setelah salah satu temannya memberi tau kalau pacarnya sedang kejang-kejang di lapangan.

Kenan yang melihat Karin datang segera menghampiri kekasihnya tersebut kemudian nyengir.

"kamu ngapain? Kangen?"

"MATAMU, AKU TADI LAGI KERJA TIBA-TIBA DENGER KALAU KAKAK KEJANG-KEJANG, KIRAIN KERACUNAN MAKANAN!" Murka Karin semakin menambah tawa orang-orang.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang