part 58

635 86 17
                                    

Haii guys...

Berhubung aku lagi bahagia, hari ini bakal double up. Yeayyy.

Aku baru selesai lepas jabatan jadi ketua PMR di sekolah. Jadi yaa gitu deh, ngerasa lega dan lagi waktu buat fokus ngambis dan nulis jadi makin banyak.

Happy reading

~♥~

Waktu mulai menunjukan pukul 10, ternyata Arya pergi tak hanya 20 menit, namun hampir 1 jam.

Rena sendiri tak mempermasalahkan, makanan yang tersaji teramat enak sampai ia lupa tempat.

Sambil drakoran menggunakan ponsel, Rena tampak enjoy saja meski berada ditengah keramaian anak kampus yang juga sedang nongkrong.

30 menit awal memang hanya dia seorang, namun masuk pada menit ke 40 seseorang lainnya datang entah dari mana, menarik kursi di hadapan Rena lalu duduk tanpa permisi.

"hai."

Si gadis mengangkat kepalanya setelah tadi masih menunduk memperhatikan layar ponsel, menatap orang itu kemudian celingukan, masih banyak meja kosong lalu kenapa dia duduk di sini?

"iya?"

"kenalin gue Leo, anak fakultas bisnis, lo siapa? gue baru pertama kali liat ada cewe secantik lo ternyata di kampus ini."

Merinding, Rena merasa ingin muntah. Ia baru saja di goda oleh buaya tingkat atas rupanya.

"gue bukan anak sini," jawabnya seadanya.

"ohya? Terus kenapa bisa masuk?"

"ikut seseorang."

Cowo berkemeja itu tampak mengerutkan alisnya, "orangnya cewe apa cowo? Anak bisnis atau teknik?"

"emang itu perlu gue jawab?" Rena mulai merasa jengah, drakornya terbengkalai hanya karena obrolan tidak bermutu seperti ini.

"yaa menurut gue itu penting."

"gue ngga."

Bukannya tersinggung, Leo malah terkekeh.

"gue suka gaya lo, judes tapi cute."

Ugh, Rena benar-benar mual sekarang. Semua makanan itu tak lagi menggoda.

"please gue risih, boleh ngga lo pergi?"

The beautifull savage, mungkin bisa di sandingkan dengan Rena. Namun kejutekannya malah membuat Leo semakin semangat.

"gue suka nonton drakor juga, lo suka nontonin dari aktor yang mana?" dan laki-laki ini malah terus mencari topik.

Tak lagi menjawab, Rena segera berdiri. Melangkah pergi dari sana tanpa berbalik menuju tempat membayar, ia terpaksa meninggalkan makanannya begitu saja.

Berharap Leo berhenti mengusik, cowok itu malah mengekori kemana Rena pergi.

"gue boleh minta nomor lo ngga? Siapa tau nanti butuh."

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang