part 28

687 69 5
                                    

Haiii readres ku tersayang. Hiyaa

Apa kabar nich? Huhhh pen cerita dikit boleh?
Minggu di saat aku nulis part ini tuh lagi sibuk banget, mana besok bakalan speak depan umum lagi, deg degan banget tauuuu.

Semoga semuanya lancar, Aamiin.

Okeyy, udah kangen Arya and the genk? Kuy gas ngengg.

Happy to reading

~♥~

Jumat.

Sore itu awan gelap terlihat menyelimuti langit, agaknya dalam hitungan menit hujan bisa turun kapan saja. Tak berangin namun udara terasa dingin.

Akibat kejadian kemarin yang disaksikan banyak orang, hari ini Arya kembali jadi topik utama, lebih rincinya tentang tipe ideal laki-laki itu.

Adik kelas yang nekat menyatakan perasaannya pada Arya pun terlihat menunduk di sepanjang koridor saat wajahnya terpajang pada papan pengumuman.

Semuanya ulah ketua lambe turah yang memegang akun gosip sekolah, Kenan yang kebetulan adalah anggota terfanatik pun pagi ini datang dengan tergesa, kakinya berlari pada koridor bahkan memacu cepat ketika menaiki tangga.

Pintu kelas di dobrak olehnya membuat penghuni di dalam meloncat kaget dan kompak memekik.

"ARYA MANA ARYA?"

"apaan?"

Kenan tak memedulikan protesan orang-orang terhadapnya, dengan cepat ia menghampiri Arya yang tengah bediri di pojok belakang kelas bersama Devan dan anak laki-laki lain.

"lo-" telunjuk Kenan mengarah tepat kedepan wajah Arya, napasnya ngos-ngosan, kemudian melanjutkan, "nama lo trending di grup angkatan, sejak kapan tipe ideal cewe lo ganti anjir? Bukannya sejak dulu lo bucinin bunda?"

Tangan Arya naik guna mengacak rambutnya, tak di sangka berita itu akan meledak hingga membuat sekolah seheboh ini.

"gue juga gk tau," jawabnya, kebingungan harus memberi respond apa, sejenak ia menatap Rena, perempuan itu juga sedang menatap kearahnya namun cepat-cepat mengalihkan pandangan, Arya tersenyum.

"menurut gue tipe ideal lo ini datang dari kepribadian seseorang, bukan tetapan yang lo simpulin sendiri," ujar Devan, baru saja mematikan ponsel setelah mengecek grup angkatan dan membacanya.

Kepala Arya mengangguk, tubuhnya ia sandarkan pada tembok dengan tangan kanan yang masuk ke saku jas almet, matanya menatap Rena namun sengaja di samarkan dengan pupil yang di edarkan ke beberapa titik.

"emang."

Kenan melongo, "demi balaram yang dijadiin husbu! Lo serius udah punya pacar?!"

Suara Kenan yang menggelegar terdengar hingga ke luar, membuat anak kelas sebelah yang kebetulan lewat memberhentikan langkah mereka dan mengintip lewat jendela.

"kalau gue bilang iya emang lo percaya?" ujar Arya terlampau santai.

Kenan yang malah heboh.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang