Hoam....
Ngantuk hehe, aku nulis cerita tanpa tidur, gini nih kalau lagi bucinin karakter yang kita bikin sendiri, AYO PARA AUTHOR NGAKU, kALIAN GITU JUGA GK?
apa kabar kalian? Ada cerita apa aja hari ini? Sudah kah kalian melupakan si dia? Jika belum, MOVE ON WOY.
ingat! Lupakan yang memang pantas di lupakan, dan pertahankan yang seharusnya di pertahankan.
Jangan mau jadi hujan, untuk yang jarang mandi:)
Kuy baca
Happy reading.~♥~
Kamis, pukul 07:42. Siswa dan siswi SMA TRISATYA sudah banyak memadati koridor, 18 menit lagi bel masuk berbunyi, bagi yang punya crush akan memanfaatkan saat-saat seperti ini untuk ngapel, salah satunya Kenan, cowok yang hari ini tampak rapih dengan balutan seragam sekolah beserta rambut yang sengaja di tata rapih itu sedang berada di area kelas 11 tempat dimana Karin berada.
Namun fokus kita tidak tertuju pada mereka, malainkan sang tokoh utama dari kisah ini, Arya.
Cowok yang keadaannya tak beda jauh dari Kenan itu. rapih, wangi, cakep lah menurut mimin. Sedang membaca buku tebal di lorong depan kelas nya, tak jarang juga menatap ke bawah dimana lapangan basket outdoor berada.
Ia memilih untuk keluar kelas, karena di dalam sana berisik, ia jadi tidak bisa fokus. Lama benikmati kesunyian yang tidak sunyi-sunyi amat, tiba-tiba Tania menghampirinya.
"udah baca sampe mana?"
Arya menoleh, "udah mau selesai."
"ohh."
Tania memilih untuk ikut diam di sekitar sana, memperhatikan beberapa siswa yang lalu lalang di lantai bawah.
"di kelas ribut banget, bahkan disaat Kenan gk ada."
Arya terkekeh, "Kenan biang onar yah?"
Tania mengangguk, "gk salah lagi, dia udah jadi inti dari semua kegaduhan."
"gk berisik, bukan Kenan namanya," ujat Arya menimpali.
Tania mengangguk sambil tersenyum, "Ar."
"hm?"
"bunda apa kabar?"
"baik kok, kenapa?"
"gapapa nanya aja, hehe."
"bukannya lo baru aja ketemu bunda hari selasa kemarin?"
Tania buru-buru mengalihkan topik, demi menyamarkan kegugupannya.
"Rena kok belum datang yah?"
"gk tau, biasanya sih jam segini udah ada."
"lo hapal banget kayaknya," ujar Tania berniat bercanda.
"gk juga sih, emang kenyataannya gitu kok, jam segini dia emang seharusnya udah dateng." Arya melirik ke jam tangan yang meligkari pergelangannya, mendapati 7 menit lagi bel masuk akan segera berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...