Tak pernah bosan buat aku ngingetin kalian untuk vote+coment nya.
Satu bintang dari kalian adalah semangat bagi semua author yang berkarya di dunia orange ini.
Tidak ada salahnya bukan memberikan dukungan pada orang-orang yang sedang mengembangkan bakat mereka.
~♥~
Langit tampak mendung, awan mendung menyelimuti, membuat suasana menggelap tak tersentuh cahaya matahari. Motor hijau dengan stiker bertuliskan Aryana di bagian bodynya baru saja di keluarkan dari parkiran.
Sang pemilik masih mengenakan jersey basket miliknya, namun di bungkus dengan jaket denim yang pagi tadi sengaja ia bawa.
Arya menghidupkan mesin dan memakai helm, bersiap cuss sampai kemudian matanya menangkap siluet perempuan berambut panjang.
Bukan, bukan kuntil anak, melainkan salah satu teman kelasnya.
"baru mau pulang Ren?"
Gadis itu terkejut dengan keberadaan Arya, ia tidak tau kalau cowok itu berada di sana.
"eh sorry sorry gk maksud ngagetin lo," ujar Arya merasa bersalah.
Rena menggeleng, "gapapa."
"belum pulang?"ulang Arya bertanya.
Gadis itu menggeleng, "baru selesai beresin perpustakaan, hukuman karena telat tadi."
Arya membulatkan mulutnya dan mengangguk-angguk.
"mau bareng? Atau lo di jemput?"
"gk usah, gue naik ojek atau gk angkot aja."
"udah sore gini, mana ada angkot yang lewat Ren."
Kalau saja Kenan meliht hal ini, sudah pasti cowok tengil itu sudah meneriaki Arya dengan sebutan Modus.
"ojek adakan? Gue naik itu aja." Rena bersiap kembali melangkah, namun Arya dengan cepat menghalangi langkah gadis itu dengan body motornya.
"lo seharian ini agak aneh, lo menghindar?" tanya Arya agak ragu.
Rena menundukan kepalanya, lalu kemudian menghela napas. "gk ada alasan buat gue menghindar, minggir Ar gue mau pulang."
Arya menyerah, membiarkan gadis itu lewat dan memperhatikannya beberapa saat, sampai kemudian memilih untuk menggas motornya ketika hujan tiba-tiba mengguyur dengan derasnya.
~♥~
"abang pulang!" teriak Arya begitu memasuki rumah, tangannya sibuk mengacak-acak rambut nya yang mulai terlihat panjang itu.
Tak lama bunda keluar dari arah dapur, menghampiri sang putra dan berdecak begitu melihat penampilan Arya yang bahas kuyup.
"kamu ngapain basah-basahan lagi? Gk puas kemarin demam dua hari?"
"tanggung bun, kalau gk di terobos yang ada abang kejebak sampe malem."
"mending kayak gitu dari pada kamu harus basah kuyup gini, langsung mandi terus turun buat makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...