part 40

729 71 4
                                    

Eum hai?

Hahhhhhh aku ngerasa bersalah di sini. Part kemarin dirasa agak cringe dan gk sesuai jadi aku mutusin buat ngubah alurnya. Entah itu di bagian endingnya aja atau justru keseluruhan cerita.

Jujur aku kebingungan, WB? Kayaknya iya, dan sialnya beneran buntu:)

Maafin ke labilan aku yah.
Sekian.

Itu aja yah, udah penasaran kan sama lanjutannya? Hampir seminggu gk up.

Happy reading!

~♥~

Kepadatan lalu lintas di siang itu, tak membuat Arya memelankan laju motornya. Bak kesetanan ia menyalip semua jenis transportasi, tak peduli sekecil apa celah yang ia lewati.

Kemacetan jakarta sangatlah parah dan di keadaan sekarang tentu tidak ada yang mau, berdiam diri dan terjebak bersama orang-orang lainnya akan sangat menguras energi dan amarah.

Arya takut ia terlambat, takut jika semua nya sia-sia dan laki-laki itu akan menyesalinya sepanjang sisa hidup.

Suara gadis itu terdengar serak, habis menangis? Arya yakin itu benar. Maka tanpa berpikir dua kali ia berlari ke parkiran dan memacu blacky di keadaan sekarang.

Jika motor kawasaki itu bisa bicara, bisa saja dia berteriak saking tak terkendalinya sang pemilik menarik gas dengan gila-gilaan.

Apa yang sudah terjadi? Apa yang dilakukan Jean hingga Rena terdengar sefrustasi itu.

Arya baru berenti ketika ia tiba di depan rumah milik Rena yang beberapa waktu lalu ia datangi.

Di ketuknya pintu, namun tak mendapat sautan. Cowo yang masih mengenakan seragam itu beralih pada jendela kamar Rena, mengetuknya juga meneriaki nama perempuan itu.

Namun nihil, rumah ini seperti tak pernah di huni, bahkan di sekelilingnya tidak ada kehidupan padahal seingat Arya terakhir kali ia singgah ada beberapa rumah lain di sini.

"Rena!"

Tak habis akal, ia kembali mendial nomor itu. Sangat berharap Rena akan mengangkat telephone lalu mengatakan tempatnya berada pada saat ini.

"sialan!"

Arya hampir saja membanting ponsel miliknya jika pesan dari Kenan terlambat masuk.

'cek dia di taman, gue ngelacak GPS Rena dan terakhir kali posisinya di sana, sekarang udah ngga terdeteksi jadi gue harap lo cepet'

Tanpa berlama-lama Arya kembali menunggangi kuda besi miliknya melaju menuju taman, tak perlu rinci cukup satu petunjuk Arya siap mendatangi semua taman yang ada di kota ini.

Tidak begitu yakin, tapi Arya punya firasat Rena berada di jembatan waktu itu, taman dimana ia pertama kali mengetahui semua keresahan perempuan cantik yang ternyata menyimpan banyak luka tersebut.

Jalanan perlahan berubah lengang diikuti dengan turunnya hujan, tak terasa sejak tadi langit tampak mendung dan kini pandangannya agak terganggu karena kaca helm berkabut.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang