part 43

670 59 2
                                    


Heyyo

Im a baby moster, you know that? Gitu ngga sih liriknya?

Harap maklum, aku lagi suka nontonin girl 999 planet kalau gk salah.

Jagoan aku tuh si anak jepang itu loh yang hikaru atau apalah. Lupa. Sama si miya? WOY ITU HERO ML

Yaa saya lupa namanya:)

Okey, gk penting banget bahas ini, gimana kabar kalian? Baik? Alhamdulillah.

Semangat terus menjalani hari.

Ingat kata Arya?

"kamu berharga."

Happy reading.

~♥~

Malam itu Rena baru selesai makan bersama Jean, keduanya banyak bercerita membagi beberapa hal dan keluhan. Sudah lama sekali mereka berdua tidak melakukan ini, kumpul keluarga membuat Rena tersenyum semakin lebar.

Keduanya menikmati waktu bersama walau singkat, dan ketika waktu memasuki pukul 08:23 Rena minta izin untuk ke gang depan.

"mau ngapain?" tanya Jean sembari membantu menata barang-barang milik Rena.

"ke toko."

"kamu masih kerja di sana?"

"masih, makanya malam ini mau ngundurin diri, sekalian pamitan sama temen-temen yang ada di sana."

"kamu temenan sama mereka?"

"Rena temenan sama siapapun yang bisa di ajak temenan." gadis itu nyengir lalu mencium punggung tangan Jean, setelah menggunakan hoodie dan memasukan ponsel kedalam saku, ia bergegas keluar rumah menyusuri jalanan yang tampak sepi namun masih terang karena ada pencahayaan bulan.

Gadis itu sesekali bersenandung dan melompat-lompat kecil, hatinya dipenuhi kebahagiaan dan sudah lama ia tidak merasakan perasaan ini lagi.

Begitu tiba di depan toko, perempuan itu masuk kedalam, menyapa semua karyawan lalu masuk ke lantai atas dimana ruangan sang bos berada.

Ia berbincang beberapa saat dengan bosnya, lalu menerima tunjangan gaji terakhir karena kata orang itu Rena adalah pekerja yang rajin.

Rena kembali pamit ketika dirasa tak lagi punya urusan, begitu tiba di lantai satu, ia menemukan Devan tengah berdiri mengantri dimeja kasir.

"hai." sapa perempuan itu ramah.

Devan tersenyum, menyelesaikan pembayaran kemudian mendekati Rena.

"lagi kerja yah?"

"ngga, justru mau ngundurin diri."

Alis laki-laki itu bertaut,"kenapa?"

"eumm, gue mau pergi."

Devan terkejut mendengar hal tersebut, ia kini menatap Rena sepenuhnya dengan ekspresi serius.

"kemana? Lama ngga? Jauh? Arya udah tau?"

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang