part 22

728 85 4
                                    


Assalamualaikum teman-teman...
Apa kabar? Semoga baik yah. Buat yang sakit, jangan main hp dulu cantik/ganteng, istirahat yang cukup dan jangan lupa di makan obatnya. Semangat-!!!

Oh iya, mungkin ada beberapa dari kalian yang berpikiran, kok aku gk ngingetin buat VOMENT? Yahh aku sadar, masing-masing orang itu punya hak, jadi gk seharusnya aku maksa. Kemarin itu pemaksaan, hehe:)

Jadi kalian bebas mau vote atau engga, aku bakalan tetap nulis sesuai kemauan aku karena hal ini bikin aku bisa tenang dan ngerasa bahagia. Se simple itu kebahagiaan aku.

But gapapa, selama aku bisa nyaman dengan hal ini, dan lagi ini bukan suatu perkara negatif, jadi why not?

Okeyy tanpa perlu berlama-lama lagii.
Happy reading.

~♥~

Jauh sebelum negara api menyerang, atau lebih tepatnya ketika Arya dan kedua sahabatnya masih berada di bangku kelas 10.

Laki-laki bermarga Zenandra itu adalah siswa badung yang hobi nya bolos, banyak guru yang merasa frustasi akibat kelakuan Arya bahkan tak sedikit dari mereka meminta kepala sekolah untuk mengeluarkan anak itu.

Semua berawal ketika semester 1 kelas 10 ia sempat bergabung dengan geng ala-ala yang di ketuai siswa tolol dan kasar.

Kasus balapan, ketahuan merokok, bahkan sempat jadi pemalak yang di takuti orang. Yah, senakal itu lah Arya.

Tentu kelakuan bak preman nya ini tidak di ketahui orang rumah, Alena bahkan hanya tau bahwa putra nya itu adalah anak manis yang patuh dan penurut.

Semester kedua sebelum naik kelas, Arya terlibat skandal tapi bisa dibilang juga difitnah. Ia kedapatan masuk toilet perempuan dan di tuduh melecehkan salah satu siswa.

Pada saat itu Alena di undang ke sekolah dan dibuat ternganga akan semua perilaku Arya begitu sang guru BP menceritakannya secara detail.

Di hari itu, Arya untuk kedua kalinya melihat sang bunda menangis setelah kejadian dimana Alena keguguran.

Dirinya di pukuli, bahkan sempat di permalukan saat upacara. Tak terima dengan penghinaan itu, Arya pun mengusut sendiri kasus tersebut, di bantu oleh Kenan.

CCTV gudang serta lorong pun berhasil di bobol, karena ketua geng yang Arya ikuti perkumpulannya itu bodoh, maka ia tak kepikiran sama sekali bahwa di sekolah ada yang namanya CCTV.

Setelah menyerahkan video hasil rekaman itu ke kepala sekolah, akhirnya Arya berhasil membersihkan nama baiknya beserta membuat ketua geng dan semua pengikut yang terlibat di DO dari sekolah.

Dan setelah ia naik ke kelas 11, Arya memutuskan untuk benar-benar berhenti membuat onar, meskipun kadang sikap ingin hidup bebasnya keluar dan penampilannya tidak berubah. Yah bertindik.

Sambil mengenang masalalu, laki-laki itu berada di sana. Tempat yang menjadi saksi bisu ia menjadi anggota geng salah gaul.

Tempat ini dulunya ruang wakil kepala sekolah namun dialihkan menjadi gudang, dengan posisi berada di pojok gedung area kelas 12 dan memiliki balkon menghadap langsung ke belakang sekolah.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang