part 54

626 78 7
                                    

Yuhuuuu... Double up nih.

Semangat oke? Aku tau kamu kuat:)

Love you.

Kita semua berharga kok, jadi calm down yaa.

Happy reading, jangan lupa krisarnya. Terus juga menurut kalian partnya kependekan ngga? Aku nulis hanya sampe 1000 kata.

~♥~

Sore itu akhirnya mereka tetap pergi ke taman, berupaya menghibur Arsen yang terus saja merengek minta eskrim.

Duduk bertiga di sebuah kursi taman, Rena tampak telaten membersihkan eskrim dari bibir Arsen. Sampai tak menyadari jika laki-laki itu sejak tadi memperhatikannya.

"gue masih ngga percaya kalau ini beneran lo Ren."

Si gadis menolehkan kepala, menatap sang laki-laki.

"se mustahil itu emang? Gue pergi beda negara doang, bukan planet."

"tapi lo ngilang tanpa kabar, bikin semua orang kelimpungan."

"untuk itu sorry, hp gue ketinggalan di taxi," ujarnya menyesali.

Devan mengangguk, kini ia mengerti.

"lo banyak berubah yah."

Alis Rena bertaut, tangannya kembali bergerak membersihkan sudut bibir Arsen.

"apanya yang berubah? Perasaan tetap sama."

"banyak, tinggi lo, rambut lo, binar mata lo, cara lo ngomong, pembawaan lo. Kalau nih kita ngga saling kenal, mungkin sekarang gue udah jatuh cinta pada pandangan pertama."

Rena tertawa lepas, baru kali ini ia di gombali oleh Devan, meskipun sejak SMA cowok yang kini berada di sebelahnya ini terkenal akan predikat playboy, tak sekali pun Devan menggodanya.

"sekarang gue tau dari mana Arya belajar gombal, lo berdua ampas banget tau ngga."

"gapapa, yang penting ganteng."

"dasar."

"mau main itu," ujar Arsen tiba-tiba menunjuk sebuah perosotan berbentuk buaya, Rena mengangguk menyizinkan.

"boleh, main yang aman jangan gangguin orang lain yah?"

"iyaa."

Devan memperhatikan hal tersebut, menatap Arsen yang kini berlari menuju perosotan masih sambil menggenggam erat eskrim miliknya.

"suami lo mana?" tanya nya tiba-tiba.

Rena menatapnya heran, "suami?"

Kepala Devan mengangguk sekali, "iya suami, orang indo atau singapura?"

Setelah menatap Arsen, barulah Rena mengerti, "gue rasa lo salah paham."

"hah? Apanya?"

"Arsen adek gue," ucap Rena memberi tau.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang