part 16

836 89 6
                                    

Haiii.....
Apa kabar kalian semuaaa? Ada yang kangen gk? Ada gk? Gk ada ya? Yaudah gk jadi up.

Stresss, author ketularan Kenan kali yah, babang ganteng satu itu lagi berputar-putar di hati.

Sekali lagi aku ingatkan, jangan lupa tekan bintangnya yah wankawan, dengan kalian vote cerita ini udah bikin aku semangat buat lanjutin. Bukan hanya itu dengan vote kalian aku jadi bisa merasa kalau aku itu berguna dan dibutuhin walau hanya dari dunia orange:)

Makasih buat yang udah voment, love youu all.

Happy reading

~♥~

SMA TRISATYA adalah sekolah rujukan berbasis negeri, tapi karena wilayahnya berada di sekitar perumahan orang-orang elit, maka penghuni dari sekolah itu pun sebagiannya adalah kaum berduit. Bagi sebagian orang mencari sekolah tidak harus swasta atau berbasis internasional, cukup dekat, tak norak, dan fasilitas cukup lengkap, sekolah apapun bisa lolos seleksi. Contohnya ketiga cowo ganteng ini, mereka tergolong mampu, namun bukannya masuk ke sekolah swasta atau internasional, ketiganya sepakat mendaftar di SMA TRISATYA.

"Kak Ken itu orangnya jail banget, mana petakilan pula, kalau gk ganteng sama kaya gk mungkin dia masuk golongan most wanted."

"kalau kak Arya gimana?"

"kak Arya? Gue gk begitu kenal sih, tapi yang gue denger dia pernah pacaran. Dia ramah tapi gk se humble kak Devan, dia lebih kalem dari pada temen- temen nya, tapi kadang bisa petakilan juga."

"kak Devan nih sekarang, gimana?"

Si cewek berponi itu menghela napas, matanya memicing tajam menatap ke arah meja seberang yang di isi tiga cowok yang tengah mereka bicarakan.

"dia playboy, bermulut manis tapi aslinya bullshit! Dan sialnya dia ganteng bangett, gue mau gila waktu mutusin dia bulan lalu, seandainya kak Devan gk deketin kak Zea udah pasti kita masih punya hubungan."

Perempuan itu Karin, anak kelas 11 yang kemarin sempat terlibat dengan Devan dan tengah menjadi incarannya Kenan, entahlah serius atau main-main.

Semua teman-temannya yang mendengarkan turut menggelengkan kepala begitu tau sifat asli si calon mantan ketos itu, merasa kasihan pada Karin namun juga iri.

"jadi sekarang kak Devan sama kak Zea pacaran?" tanya si rambut pendek.

Karin menganguk lesuh, "iyaa gitu deh, hari minggu kemarin gue liat mereka berdua jalan di mall. Gue jadi kasihan sama kak Zea karena kemakan jebakannya Dev."

"Dev?" beo ketiga gadis lainnya secara bersamaan.

Buru-buru Karin meralat, "maksud gue kak Devan."

Tatapan ke empat gadis itu pun akhirnya menatap meja orang-orang yang tengah di bicarakan, Kenan, Devan dan Arya.

Tiga laki-laki yang bisa di bilang paling mencolok di angkatan mereka, banyak yang famous tapi untuk ketiga cowok itu lebih. Setiap penghuni sekolah pasti mengidolakan mereka.

Jika Bara sang ketua basket punya fans, dan Dion si ketua kelas di idolai, maka baik Kenan, Arya dan Devan adalah top nomor 1 idola dari semua fans kedua orang itu.

Mengapa demikian? Jawabannya pun masih abu-abu. Entah kenapa perempuan lebih menyukai hal yang ekstrime ketimbang sesuatu yang normal, Kenan contohnya.

"BALIKIN BAKSO GUE DEV DEV!" teriakan melengking itu membuat seisi kantin diam beberapa saat.

"jangan panggil gue Dev Dev anjirrr, geli banget!" ucap Devan sambil menoyor kepala depan Kenan.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang