part 33

696 71 6
                                    


Annyeong semua...
Apa kabar kalian? Insyaallah baik yah.
Jangan nunda tugas, atau sering bolos daring, buat yang udah tatap muka, FIGHTING-!!!

jangan lupa vote, komen dan subscriebe huehehehe.

Dah ah kuy baca,
Happy reading

~♥~

Koridor tampak sepi karena memang jam telah menunjukan pukul 15:23 yang artinya waktu untuk pulang sekolah.

"bye semua!" teriak Kenan pada teman-teman kelasnya yang tersisa dan di balas dengan lambaian tangan oleh mereka.

"lo pulang bareng gue, karena pangeran Arya lagi punya urusan sama bu Dewi."

Rena tersenyum, "gk masalah kok."

Keduanya berjalan di koridor, saling bersisihan dengan Kenan yang memasukan kedua tangannya masuk pada saku almet.

"kalau Arya ngejedor lo, kira-kira bakal di terima gk?"

Rena berhenti berjalan, menatap Kenan dalam.

"pertanyaan macam apa itu?"

"random, tapi anggap aja simulasi, kan?"

Tersenyum, Rena kemudian kembali melangkah, "gk tau yah, gue gk kepikiran sama hal itu."

"serius Ren, kalian keliatan makin deket belakangan ini, gue juga gk pernah liat Arya sepeduli itu sama cewek selain bunda nya sendiri."

"gue juga gk ngerti Ken, kenapa bisa sampe kayak gini."

Kenan diam beberapa saat hingga mereka tiba di parkiran, Rena menatap sekitar kemudian menepuk sekilas bahu Kenan.

"gue kebelet, bentar dulu yah."

"gk bisa di tahan?"

Rena menggeleng, "gk."

"yaudah gih, gue tungguin."

Rena segera berlari memasuki gedung sekolah kembali, masuk ke toilet kemudian menyelesaikan panggilan alam.

Setelah selesai ia menyempatkan untuk mencuci tangan di wastafel, kamar mandi di area ini berbeda dengan yang berada di kelas 12, bilik toiletnya hanya dua dengan satu wastafel.

Hendak keluar, tiba-tiba pintu terbuka dan muncul satu orang lain dari luar. Rena terdiam dengan tatapan fokus pada perempuan itu.

"gue mau bicara," ujarnya pelan.

Rena menimang-nimang sejenak, "apa?"

"ini penting, dan gue rasa lo perlu tau."

"lima menit waktu lo."

Keluar dari kamar mandi, keduanya kini berada di lapangan terbuka di bawah pohon dengan Rena yang berdiri menatap lawan bicaranya, menanti sampai Tania mengeluarkan kata.

"gue gk peduli lagi tentang Arya."

Alis Rena bertaut, "jadi?"

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang