Haiii.....
Apa kabar kalian semuaaa? Ada yang kangen gk? Ada gk? Gk ada ya? Yaudah gk jadi up.Stresss, author ketularan Kenan kali yah, babang ganteng satu itu lagi berputar-putar di hati.
Sekali lagi aku ingatkan, jangan lupa tekan bintangnya yah wankawan, dengan kalian vote cerita ini udah bikin aku semangat buat lanjutin. Bukan hanya itu dengan vote kalian aku jadi bisa merasa kalau aku itu berguna dan dibutuhin walau hanya dari dunia orange:)
Makasih buat yang udah voment, love youu all.
Happy reading
~♥~
Mereka tiba di rumah Arya pada pukul 16:51, membuat Devan, Kenan dan Tania kebingungan. Mengapa kedua orang itu bisa terlambat dan datang secara bersamaan.
Rena sudah berganti pakaian, sementara Arya masih mengenakan seragam lengkap dengan almamaternya, gadis di sampingnya tersenyum canggung kearah yang lain.
"lu berdua barengan?" tanya Devan curiga.
Arya mengangguk, "gue jemput Rena dulu tadi, btw gue mau mandi sama ganti baju dulu bentar."
"ah! Lama lu, gk usah mandi keburu magrib ini," ujar Kenan sambil memutar-mutarkan stik drumnya.
Tania menatap Arya dan Rena secara bergantian, ia sedikit menggeser duduknya ketika Rena mendekat dan menyuruh gadis itu untuk duduk yang di angguki oleh Rena.
"bentar doang elah, gue keringetan." Arya segera berlari menuju kamarnya dan kali ini menguncinya, tidak mau kejadian menjijikan itu terjadi lagi, dasar Kenan stres.
"yaudahlah, untuk sementara kita latihan vokal aja, kalau udah ada Arya baru kita lanjut," putus Devan memberi saran dan diangguki oleh anggota yang lain.
Mereka mulai melatih vokal, terutama untuk kedua perempuan itu. Rena dan Tania memiliki warna suara yang berbeda, namun terlihat keren jika di satukan, mereka semua yakin jika persembahan merekalah yang terbaik.
Sekitar 10 menit berikutnya Arya datang sudah bersih dan wangi tentunya, ia segera menuju ke posisi dan memangku gitar.
"mulai sekarang?" tanya nya.
"iyaa." dan di jawab serempak.
Mereka mulai latihan, dengan Tania yang membuka penampilan, dilanjutkan oleh Rena. Semuanya fokus pada bagian masing-masing sampai akhirnya latihan hari ini selesai.
"bravo! Keren banget kalian, bunda sampe nganga liat nya." tiba-tiba bunda muncul sambil bertepuk tangan.
Wanita cantik itu tersenyum lembut menatap kedua gadis yang berperan sebagai fokalis.
"Rena sama Tania jago banget nyanyinya, suara kalian berdua unik, alus banget kayak kayu yang udah di amplas berulang kali."
Mendengar pujian yang di lontarkan bunda, kedua cewek itu tersipu malu.
"makasih bun, bukan seberapa kok. Suara mama lebih bagus dari Tania."
Bunda mengangguk-angguk masih sambil tersenyum, atensinya jatuh kepada Rena, "kalau Rena nurun dari siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...