Assalamualaikum semuanyaa..Apa kabar kalian?
Apapun yang terjadi, jangan menyerah okay? Ingat kata Arya.Jangan akhirin film yang belum mencapai ending.
Kuy baca
Happy reading.
Ohiya, sebelum baca ada baiknya dengerin play list.
🎵🎶mahen, seamin tak seiman🎶🎵
~♥~
Arya melangkah dengan hati riang gembira, senyumnya merekah dan malah mengundang tatapan orang-orang, apa yang terjadi pada laki-laki itu?
Dia tidak sabar ingin segera bertemu Rena, hari ini sudah waktunya. Ia telah menetapkan hati juga sudah melalui bimbingan pada Devan selaku ahli dalam urusan cinta.
Rena akan jadi perempuan petama yang ingin Arya miliki, cewek normal bukan makhluk halus.
Usianya sebentar lagi akan menginjak 18 tahun, dan Arya tak pernah sekalipun pacaran, maka dari itu Rena di anggapnya spesial.
Gadis itu berbeda, ia tak mirip bunda Alena namun Arya merasa hal tersebut tak jadi masalah.
Seolah dewi fortuna telah mendukung niatnya, mereka bertemu di ujung koridor. Arya tanpa pikir panjang segera menghampiri perempuan itu dengan senyum yang semakin mengembang.
"Rena."
Senyum Arya luntur begitu saja, ketika Rena menatapnya penuh kebencian. Alis laki-laki itu terangkat.
"why?"
"lo brengsek! Gue benci lo Aryana."
Seolah ditampar, Arya mengerutkan keningnya tak mengerti.
"kenapa sih? Coba jelasin pelan-pelan, jangan main ngomong gitu aja, dari kemarin gue selalu jadi pihak yang gk tau apapun, tapi tiba-tiba di jauhin."
Rena mendengus yang sukses membuat Arya semakin terkejut, "sedari awal emang seharusnya kita gk usah kenal aja, gue kecewa sama lo."
Arya tercekat, tangannya hendak meraih jemari Rena namun di tepis kasar oleh perempuan itu.
"mulai sekarang jauhin gue, kita gk perlu ada hubungan apapun bahkan kenalan sekalipun!" Rena pergi, meninggalkan Arya tanpa berbalik.
Laki-laki itu terpaku di tempatnya, menyorot hampa pada punggung Rena yang semakin menjauh.
Tania menghampiri, kemudian turut memperhatikan Rena.
"ini perbuatan lo? Rena semarah itu, apa yang udah lo lakuin!"
"seharusnya lo sadar diri, ini ulah lo sendiri!" protes Tania tak mau di salahkan.
"kasih tau gue letak kesalahannya!" Arya berujar keras bahkan terkesan membentak, membuat Tania tersentak.
Perempuan itu jadi menciut, membuat Arya geram dan berimbas mengacak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...