part 13

889 94 12
                                    


Haiii sayang sayangkuu, apa kabar kalian? Insyaallah sehat yah. Jaga kesehatan cantik and ganteng.

Sekali lagi, aku ingatkan jangan lupa tekan bintang dan komentarnya yaah.

Author menerima semua kritik dan saran asal tetap menggunakan bahasa yang sopan yah, walaupun tujuan kalian baik tapi jangan sampai orang yang kalian maksud malah sakit hati hanya karena bahasa yang kalian gunakan kasar, bukannya ngasih krisar yang ada malah menjatuhkan mental si penulis, kan kasian.

Okeyy dari pada lama-lama mending kita cuss baca kan kan?

Happy reading

~♥~

Besok paginya, Rena menunduk di sepanjang koridor yang ia lewati, bahkan saat ia sampai di kelas dan melakukan absensi ia masih saja menunduk.

Anak kelas nya pun memperhatikan gadis tersebut tak terkecuali Arya dan kawan-kawan. Laki-laki itu mengerutkan keningnya bingung, sebenarnya ada apa dengan Rena, di hari pertama mereka berkenalan Arya merasa Rena tak semurung sekarang.

Gadis dengan rambut sepunggung itu terlihat murung akhir-akhir ini, padahal jika dipikir-pikir lagi saat malam minggu lalu ia masih biasa-biasa saja, bahkan mampu menggoda Arya yang malu karena roti jepang bersayap.

"Rena kenapa dah perasaan sejak kemarin nunduk terus?" tanya Kenan sambil menyerupus es jeruk miliknya.

"gk tau, ada masalah kali." sahut Devan menjawab setelah membuang kotak susu kosong yang selesai ia sruput.

"lo tau Ar?"

"gk, lagian kenapa lo bisa mikir kalau gue tau?"

"yaa kan pas malem minggu Rena bareng lo, siapa tau lo ngelakuin hal bejat."

"gue kepang juga mulut lemes kurang gizi lo Ken, baru tau rasa!"

Saat mendapat ancaman demikian dari Arya, Kenan mengatupkan kedua tangannya dan memohon ampun.

"mohon maaf wahai anak tuhan, hamba tak bermaksud."

Arya mengabaikan Kenan dan kembali fokus pada Rena, bahkan sampai detik ini ia masih menunduk, menyembunyikan wajahnya menggunakan rambut, bahkan ketika Tania mengajak cewek itu untuk bicara Rena hanya menjawab dengan gelengan atau anggukan.

"WOYY KITA JAMKOS! BU MELA IZIN GK MASUK SOALNYA KOLAM LELE NYA KEBANJIRAN!" itu Dion si ketua kelas, berteriak lantang memberi informasi pada semua warga kelas yang seketika bersorak kegirangan.

Kenan sampai naik ke atas meja dan berjoged ria, bahkan ia bertingkah seperti biduan.

"SI NOPAL SI NOPAL DIA BIS KECIL RAMAH, MELAJU MELAMBAT NOPAL SELALU SENANG!"

"salah lirik bego!" protes Gina sang sekretaris kelas yang kebetulan bucin animasi Nopal dan cute girl tersebut.

Kenan melanjutkan aksinya tak peduli jika ada yang merasa terganggu, sementara Arya hanya bisa menghela napas, seketika kepikiran kenapa ia mau bersahabat dengan Kenan bahkan sejak mereka masih kecil.

"Ren lo mau kemana?!"

Teriakan itu mengalihakan atensi Arya dari Kenan, mendapati Rena berjalan tergesa-gesa meninggalkan kelas. Tania yang baru saja ingin mengejar segera di cegah oleh Arya.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang