part 19

785 89 4
                                    


Hai semua...
Apa kabar? Gimana hari ini? Ada berapa banyak pelajaran berharga yang bisa kamu dapetin?
Tetap semangat yah... Inget kata Arya, "kamu berharga."

Happy reading semua.

~♥~

Besok pagi nya, Arya sudah berdiri di depan pintu kelas, tangannya bersidekap dengan sepatu yang sengaja di ketukan ke lantai, punggungnya bersandar ke daun pintu, sementara matanya menatap luas ke arah koridor kelas, siap menerjang Kenan dari radius berapa pun.

Hal itu pun mengundang tanda tanya dari anak kelas lainnya, salah satunya Rena yang pagi ini sudah duduk manis di kursinya namun terus menatap ke arah Arya dengan bingung.

"Dev!"

Devan yang baru saja membuka matanya, terpaksa harus bangkit dan menghampiri meja para gadis. Maklum laki-laki itu datang kepagian, padahal semalam begadang.

"kenapa?" tanya nya sembari mengucek mata.

"itu Arya ngapain berdiri depan pintu?" tanya Gina mewakili semua orang yang ada di kelas.

Devan yang di tanyai pun spontan menatap ke arah dimana sahabatnya berada, dan kemudian mengangkat alis.

"lah ngapain tuh anak di situ?"

"lo juga gk tau?" tanya Tania dan mendapat gelengan dari Devan.

"kan lo semua liat tadi gue tidur, ini aja baru bangun."

Sekelas pun mendesah kecewa, kembali menatap Arya lalu memutuskan untuk menunggu.

"eh Ren, kemarin lo pulang bareng Arya yah?" pertanyaan tiba-tiba itu datang dari Falery, salah satu siswa kelas mereka.

Rena yang di tanyai pun hanya mengangguk, beda lagi respond teman-temannya.

"seriusan lo balik bareng Arya?"

"emang searah yah?"

"kalian berdua pacaran?"

"apaan sih Sel, pulang bareng bukan berarti pacaran." sentak Gina tiba-tiba.

"lah kok jadi lo yang sensi," ujar Sella ikutan nyolot.

"yaa suka-suka gue lah," balas Gina tak mau kalah.

"udah udah, ngapain coba pada ribut, kayak anak SD aja." lerai Tania.

Rena menghena napas, "gue hanya pulang bareng kok, itu aja."

"tuh dengerin!" Gina kembali bersuara, membuat Sella mendengus.

Rena memutuskan untuk berhenti menimbrung, dan kembali fokus menatap Arya yang tiba-tiba menghilang dari posisi awal.

"ehh, kok ilang?" gumam Rena tanpa sengaja.

Tiba-tiba...

BRUK-!!!

"AMPUN AR, JANJI GK GITU LAGII-!!!"

Kenan terhempas begitu saja mendarat di lantai, tak jauh dari nya Arya datang sambil menatap laki-laki itu datar.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang