Hai kalian...
Sepertinya readers semua pada halu Rena nikah ma Arya:) aku gk tanggung jawab kalau kalian kecewa dengan ekspektasi yang kalian buat sendiri loh yaa.
Dahh, baca aja.
~♥~
Suara gemelutuk sepatu menggema di ruangan itu, seseorang dengan pakaian formal menatap sosok dihadapannya sambil tersenyum manis, menyalami tangan sebagai sapaan sopan santun.
"gimana? udah siap?"
"siap om, semua di atur dengan baik."
Jean tampak mengangguk puas, menatap orang lainnya lagi kemudian mengangkat jempol sebagai isyarat.
Mereka tengah berada di hotel, lebih tepatnya aula. Sebelumnya Jean ada rapat di sekitar sini, namun tiba-tiba mendapat panggilan telphone bahwa ada beberapa urusan yang harus ia lakukan.
"yaudah, saya pamit dulu, masih ada beberapa urusan."
"iyaa, hati-hati di jalan."
Laki-laki itu mengangguk lalu pergi, kembali menaiki motor dan melesat meninggalkan tempat itu.
~♥~
Arya melepas helm kemudian mengecek ponsel, Kenan menelphone ternyata.
"hallo, kenapa Ken?"
"PARAH LO MAU NIKAH TAPI NGGA BILANG!"
Arya sampai harus menjauhkan ponsel dari telinganya saking menggelegar teriakan Kenan.
"kalem Ken, lo ngga malu diliatin bule?"
"gue di toilet btw."
"bangsat! Lo di toilet dan nelphone gue? Jijik!"
"dah biarin, lo nikah sama sapa anjing?! Parah banget masa gue tau dari bokap doang, lo lupa sama sahabat sendiri?"
"lebay najis, gue nikah sama cewe lah."
"anak mana woy! Lo kan jomblo, sama Rena?"
Arya diam saja tak langsung menjawab, melainkan segera mematikan mesin motor, melepas helm dan kaus tangan, berjalan memasuki rumah.
"lo dateng ngga nanti?"
"masih nanya si bangke, dateng lah bego, kapan lagi liat lo nikah yaa kecuali lo nikah dua kali."
"rencananya gue mau punya dua istri."
Arya meletakan kunci motor di atas meja ruang tengah, berlalu menaiki tangga masuk ke dalam kamar. Kemudian melepas jaket kulit hitam yang sejak tadi melekat di tubuhnya.
"nanti kalau bosen sama istri pertama, bisa main sama yang kedua, sipp ide bagus gue langsung cari target setelah ini."
Arya menimpali candaan ekstrime Kenan dengan tawa, mengacak rambutnya yang tampak lepek akibat keringat, menatap diri di cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...