Hai semua...
Sorry kalau seandainya aku tiba-tiba ngilang atau gk up.
Ada beberapa problem dan urusan yang harus aku selesain, selain itu juga aku lagi gk begitu fit:)
Kuy happy reading.
~♥~
Waktu tak pernah mengatakan bahwa ia akan terus berjalan tanpa adanya jeda. Manusia lah yang mencari tau sendiri jika waktu terus bergulir dan semua yang ada memiliki keterkaitan dengannya.
Tak terasa sudah 7 tahun semenjak gadis itu pergi. Meninggalkan semua kebahagian yang sudah susah payah ia kumpulkan dan setelah itu malah di tuntut untuk memulainya dari awal.
Gadis remaja yang dulu cengeng, kini bertransformasi menjadi sosok perempuan dewasa yang berperawakan anggun.
Kecantikannya bertambah dengan senyum yang semakin memikat.
Rena kala itu baru saja menyelesaikan seminar, sebagai salah satu pemberi materi. Ia dipercaya untuk membimbing anak remaja di zaman sekarang agar terlepas dari perilaku selfharm.
Banyak yang tidak menyadari jika seseorang dapat terserang penyakit mental meski usianya baru memasuki belasan tahun, banyak faktor yang dapat mempengaruhi psikis seseorang juga pola pikirnya.
Seperti satu kasus yang pernah Rena tangani, anak laki-laki berusia 18 tahun yang menjadi korban broken home, jadi berandalan paling di segani di kota tempat ia tinggal karena tak segan untuk memukuli siapa saja yang menentang pendapatnya.
Hanya dalam kurun waktu sebulan, Rena berhasil merubah berandalan itu menjadi anak baik yang sekarang terus mengekorinya bak seekor anak ayam.
"kak Ren mau makan apa?"
"samain aja Ray, saya lagi ngga begitu napsu."
Mereka sedang berada di mobil, kota bandung pada sore hari memang tak pernah mengecewakan, Area dago tampak aesthetic dan hal tersebut membuat author semakin bucin sama kota itu:)
Sejak 3 tahun lalu Rena pindah kemari, ke kota kelahirannya setelah 4 tahun menetap di singapura bersama sahabat dari mama nya dulu.
Dan lusa ia berkesempatan untuk kembali ke jakarta. Jean berada di sana, papa nya pindah lebih dulu. Bahkan di saat Rena baru setengah tahun tinggal di singapura, Jean sudah kembali ke indonesia dan menetap di jakarta.
"lusa kakak udah ke jakarta, kita masih bisa ketemuan ngga?" Rey, anak itu memberhentikan mobil di depan restoran ayam yang cukup terkenal.
Rena tersenyum, "masih dong, kalau ada waktu kakak bakal balik lagi ke bandung. Lagi pula rumah yang disini siapa yang jagain kalau bukan kakak, kasian bibi kalau harus selalu sendirian."
"kakak yakin ngga mau nerima Rey jadi pacar kakak? Rey janji bakal bahagiain kakak, Rey ngga bakalan ninggalin kakak sebelum kakak bahagia."
Rena tersentak, anak ini memang sudah sering menyatakan perasaannya. Namun tak pernah sekalipun Rena mendengar kalimat itu, tak pernah sejak 7 tahun lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...