Hallo guys...
Apa kabs? Anjay
Jijik yah? Emang.Sorry kemarin gk up, because agak sibuk. Hehe
Gimana tugasnya? Numpuk? Udah pada vaksin belum? Kalau belum jangan takut yah beb, vaksin insyaallah aman kok.
Banyak negara yang udah bebas dari covid karena masyarakatnya pada vaksin semua, indonesia pasti bisa kayak gitu.
Biar bisa sekolah normal kan? Gk pengen apa ketemu temen-temen seenggaknya setahun sebelum bener-bener lulus.
Udah ah khotbahnya, lanjut kuy.
Happy reading
~♥~
Koridor SMA TRISATYA terlihat ramai karena memang bunyi bel masuk masih beberapa menit lagi.
Siswa dan siswinya berdiri di emperan kelas sembari mengobrol. Rena pada saat itu baru saja tiba, berjalan pelan melewati area kelas 10 dan 11 tanpa memusingkan tatapan orang-orang yang mulai tertuju padanya. Di belakangnya ada Arya yang sibuk mengotak-atik ponsel.
"mereka beneran pacaran gk sih?"
"yaa menurut gue sih iya, liat aja kak Arya kayak ngejaga banget."
"tapi pengumuman di kantin kemarin?"
"gk tau, mungkin pengalihan aja."
"kalian bisa gk jangan ngomongin orang? Kak Rena denger langsung tuh." tegur salah satu dari mereka, membuat ketiga perempuan itu menunduk dan gemetar takut.
Rena melengos begitu saja, tidak peduli dengan gunjingan orang-orang karena nyatanya yang mereka bicarakan tidak lah benar.
Begitu tiba di kelas, seketika suasana menghening, sejenak mata Rena bersitatap dengan iris milik Tania. Perempuan itu berubah jadi murung.
"hai Ren, udah baikan?" Devan berujar sembari melepas almamater dan menaruhnya di atas meja.
"udah kok."
Arya mengekori Rena sampai perempuan itu benar-benar duduk di kursinya, sejenak melirik Tania sampai kemudian melengos pergi menuju tempat duduknya sendiri.
Di sambut oleh Kenan yang terus menatapnya dalam diam.
"siang nanti jadi kan?" Arya bertanya.
Devan mengangguk, "jadi, di rumah lo aja apa dimana?"
"Kenan aja, biar bisa main sama Key."
Si empunya rumah menggeleng, "Key gk ada di rumah, kan lo berdua tau sendiri gk ada perempuan di keluarga gue semenjak mama meninggal, jadi di hari biasa kayak gini Key ada di rumah oma, kata papa sih biar dia tenang pas di kantor dan gk kepikiran tentang Key yang di jaga orang asing kalau seandainya kita nyewa babysiter."
Arya dan Devan mengangguk, "berarti rumah gue dong."
"iya di rumah lo aja, gue agak gk enak sama mama kalau kita ribut," ujar Devan.
"yaudah fix kalau gitu," Arya berujar dengan pandangan yang mulai membaca buku tebal yang biasanya ia bawa.
Kenan masih memperhatikan, "Ar."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...