Konbanjiwa semuaaa...
Bagi yang jomblo gapapa, kita berhalu bareng Arya aja, ngga usah mikirin orang lain yang pada malmingan, keluar sana sini kayak ngga punya rumah aja😎
(ujar author yang jomblo)
Nahh gas langsung baca, sedian cemilan kalau perlu biar makin pw.
Happy reading.
~♥~
Setelah kejadian uwu tadi, Arya segera membawa Rena ke perpustakaan seperti apa yang dia katakan sebelumnya.
Ada buku yang perlu Arya pinjam untuk ia kaji isinya, sebenarnya anak jurusan bisnis tidak perlu melakukan ini, namun Arya bisa dikatakan mahasiswa ambis.
Kebiasaan malasnya sewaktu SMA benar-benar ia tinggalkan dan kini berubah menjadi lebih baik.
"mau nunggu di sini atau ikut nyari buku?"
"lama ngga? Kalau lama mending gue ikut."
"ngga lama sih, lagian udah tau dimana letak bukunya."
"gue ikut."
Arya terkekeh, melihat Rena yang jadi tak mau jauh darinya seperti anak kecil. Mungkin gadis itu hanya tidak mau di ganggu oleh buaya darat lagi.
"yaudah kalau gitu."
Di pimpin Arya, keduanya mulai menyusuri rak-rak buku besar bahkan melebihi tinggi mereka. Rena melihat-lihat siapa tau ada buku yang bisa ia baca.
Ketika tiba di depan rak yang berisi buku yang Arya cari, laki-laki itu diam untuk membaca. Sementara Rena malah masih sibuk melihat-lihat.
Tangan Arya bergerak mengambil dua buku, lalu dengan tangan yang satunya ia menggandeng Rena menuju ke pojok, tempat dimana orang-orang membaca.
"bentar yah, gue mau ngecek daftar isinya dulu."
Rena hanya mengangguk saja, tak keberatan.
Setelah duduk, Arya mulai fokus membaca. Memperhatikan setiap deret kalimat yang ada, meski demikian tautan tangan mereka masih saja menyatu.
Rena sedikit mengintip apa yang Arya baca, hanya daftar isi namun mirip dengan materi ekonomi, dan ada beberapa lagi yang sama sekali tidak Rena pahami.
Dari pada mumet, Rena mengalihkan pandangannya pada Arya, melihat laki-laki itu tengah serius. Ia pun tersenyum.
Sadar sedang di perhatikan, Arya membalas tatapan itu, jarak mereka hanya terpaut beberapa senti saja dengan ekspresi Arya yang tampak tengah menggoda Rena.
"kenapa ngeliatin hm? Ngga mau baca sesuatu atau apa gitu?"
Rena merotasikan kedua bola matanya, mengangkat tangan kanan yang sampai saat ini masih di genggam oleh Arya.
"ngga bisa kemana-mana, udah di borgol."
Arya terkekeh pelan, menarik tangan Rena mendekat lalu mengecup lama punggung tangan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...