part 62

598 75 30
                                    


HAI MINASAN... Double up ciaaaaa

gimana kabarnya? Udah lama aku gk nanyain kabar kalian.

Asli beberapa hari belakangan ini aku agak sibuk ngejar ketertinggalan, jadi kurang waktu buat nulis.

Sebenarnya gk update itu aku anggap perkara serius, aku gk enak banget sama kalian yang udah nungguin apalagi yang udah dm.

Jujur, aku takut kalian kabur kalau aku kelamaan ngilang(╥﹏╥)

Maaf yaa.

Happy reading

~♥~

Setelah kejadian mencekam yang membuat hati makin tak tenang, Arya memutuskan untuk kembali ke kamar. Menutup pintu tak lupa untuk menguncinya.

Setelah itu ia berbaring, meraih ponsel dan menekan ikon call pada nomor Rena.

Beberapa detik kemudian suara lembut itu terdengar dari seberang.

"hallo?"

Arya tersenyum ketika mendengarnya, hati yang awalnya gelisah kini berubah menjadi lebih baik.

"kenapa Ar?"

"gapapa, lagi di rumah?"

"ngga, aku ikut tante Jeje sama Arsen jalan-jalan, kamu kenapa? Kok lemes gitu suaranya?"

Senyum Arya semakin merekah saat tau Rena peka dengan keadaannya.

"kangen Ren."

"ampas banget, baru juga kemarin ketemu."

"pengennya tiap hari."

"dih, kayak Arsen aja kamu."

"anak kecil aja ngga mau lepas dari kamu, apalagi aku."

Beberapa saat tak ada jawaban, hanya suara grasak-grusuk tak jelas.

"udah makan?"

Dan Arya tertawa saat Rena malah mengalihkan topik.

"sayang," panggil Arya lembut, matanya memejam begitu merasa denyut pada kepala, seperti di himpit sesuatu yang berat.

"iyaa?"

"boleh kamu balik temenin aku?"

"masih di sini Ar, paling agak siangan baru balik. Kamu kenapa?"

Kini gantian Arya yang tak langsung menjawab, kepalanya terasa semakin pusing bahkan dunia serasa berputar. Mungkin ini efek samping dari keseringan begadang yang kerap ia lakukan beberapa minggu terakhir untuk mengejar deadline skripsi.

"Ar? Kenapa hey? Arya? Sayang."

Senyum Arya mengembang begitu mendengar Rena memanggilnya sayang juga di tambah nada khawatir gadis itu.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang