part 67

1.5K 92 46
                                    

Kasian yah, dulu cinta beda agama, sekarang tak di restui, siapa dah yang nulis, bikin gedeg lama-lama.

Kuy lah kita demo, aku dukung:)

~♥~

"ikut main boleh?"

Seketika Rena mengatupkan mulutnya, tak percaya.

"kak, om ini mau main juga sama kita?" Arsen membisikan pertanyaan itu pada Rena.

Rena hanya menanggapinya dengan senyuman.

"saya mau bicara sama kamu, bisa?"

Rena menunjuk dirinya sendiri, dengan gugup mengangguk.

"bisa om."

Menoleh pada Arsen, Rena meminta adiknya itu untuk bermain di dalam terlebih dahulu.

"ada perlu apa yah om?"

Kristian menjatuhkan bola yang ia pegang ke bawah, menendangnya perlahan lalu menatap Rena

"sebelumnya kenalkan saya, Kristian Zenandra ayah dari Arya."

Rena mengangguk kalem, mempersilahkan pria itu untuk duduk di teras terlebih dahulu.

"saya sudah dengar banyak hal tentang kamu dari Alena, katanya kalian punya banyak kesamaan, tapi dari sini saya tidak menemukan ada satupun hal yang sama."

Rena susah payah menelan ludahnya, memberikan senyum paksa meski hatinya gelisah.

"maksud om apa yah? Saya agak kurang ngerti."

"kamu siap jadi menantu di keluarga saya?" tanya Kris to the point.

Mata Rena membola, otaknya tiba-tiba ngeleg.

"hah? Ma-maksudnya? Bukannya Arya di jodohin?"

Kris mengangguk, "iya, dia di jodohkan, eyangnya yang minta. Saya sudah melakukan seperti yang di perintahkan neneknya Arya."

Dari sini Rena masih tidak mengerti, sulit percaya lebih tepatnya. Otak tak bisa di ajak kompromi.

"saya tanya sekali lagi, kamu siap jadi menantu di keluarga saya? Keluarga yang menjunjung tinggi salib dan berbeda dengan kepercayaan mu?"

"saya bisa." tunggu, apa? Rena bingung dengan jawabannya sendiri.

Ingin meralat, tapi Kris sudah terlanjur mengangguk dan menganggapnya sebagai jawaban failed.

"yasudah, selamat kalau begitu."

"astaghfirullah om, saya masih ngeleg, susah nyerna maksudnya."

"kamu jadi calon istri aku Ren, kita nikah bulan depan." Arya muncul tiba-tiba dari balik gerbang, bersama Alena dan Jeje di belakangnya melambai pada Rena.

Gadis itu menatap tidak percaya pada mereka semua, tiba-tiba merasa takut jika seandainya hal ini hanya ilusi.

"ngga! Kalian bohong kan? Ini mimpi kan? sadar Ren, sadar!" Rena menampar pipinya berulang kali, membuat Arya bertindak cepat dan menahan tangan perempuan itu.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang