part 20

897 91 18
                                    


Haii kaum zomblones, apa kabar? Semoga baik yah, jangan lupa tugas nya di kerjain, jangan mikirin doi mulu, kek dipikirn balik aja, CANDA.

keep strong yah kalian, kita jadikan indonesia negara yang miskin akan kriminalitas, YOK BISA YOK NGUBAH TAKDIR, wkwkw.

Dari pada ngebacot mending ketemu Arya, yee gk?

Kuy baca
Happy reading

~♥~

Sore itu Arya, Kenan, Devan, beserta satu orang makhluk mungil bernama Keysa tengah asik gelondotan di atas kasur milik Arya.

Lima menit yang lalu ketiga laki-laki itu baru saja berhasil memfokuskan diri pada buku paket kimia untuk mengerjakan PR, namun begitu Kenan melirik ke arah sang adik tercinta, virus malas pun seketika menyerang, jadilah mereka seperti sekarang, tiduran di atas kasur sambil mabar.

"Ken bagi amunisi, gue kehabisan peluru," ujar Arya sembari fokus menatap layar.

Kenan yang saat itu juga sama-sama sedang memainkan game, menuruti Perkataan Arya meskipun sebelumnya berdecak.

"pojok kiri Dev, langsung headshot!"

"SEMBUNYI HEH, MEREKA PUNYA BASOKA," teriak Kenan heboh.

"gue punya sisa bom, pake gk nih?" tanya Devan meminta persetujuan.

"tanya Keysa, pake atau gk," jawab Arya.

"gimana dek? Pake gk bom nya?"

Gadis imut itu mengangguk saja tanpa tau maksud dari pertanyaannya sang abang. Setelah mendapat jawaban Devan segera menggunakan ulti dari bom nya tersebut hingga membawa tim mereka pada kemenangan.

Ketiganya bersorak girang, Kenan segera menggendong Keysa lalu mengajaknya berputar. Sementara Devan dan Arya diam di tempat sembari tertawa.

"apa gue bilang, Key selalu jadi penyelamat," kata Arya segera mengambil alih Key dari tangan Kenan kemudian memangkunya.

"sering-sering ajak Key main Ken, ngeliat lo terus bikin eneg, seenggaknya dengan adanya Key rasa mual gue karena lo berkurang," ujar Devan kurang ajar.

Kenan melempari sahabatnya itu dengan bantal, membuat bocah 4 tahun yang berada pada pangkuan Arya tertawa.

"sesat nih anak, lo ajarin yah Ken?" ujar Devan.

"jelas dong, adek gue ini."

Arya membiarkan Key memainkan ponselnya, sambil ia fokus memainkan rambut gadis kecil itu.

"lucu banget elah, pengen punya gue," ujarnya kemudian.

"bikin sendiri aja, lo kan punya bahan-bahannya," celetuk Kenan.

"dia mana punya wadah, pacaran aja sama makhluk halus," sahut Devan dan keduanya tertawa bersamaan, sementara Arya mendatarkan ekspresi.

"suer dah Ar, gue masih gk habis pikir, bisa-bisa nya lo naksir hantu penunggu rumah kosong depan SMP dulu."

"mana dia pernah bilang kalau tuh cewek cakep lagi," tambah Kenan makin menjadi-jadi.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang