(sekelompok)
~♥~
Hari berganti, kamis dan masuk pukul 09:14 yang menandakan bahwa kegiatan belajar mengajar akan segera di mulai.
Anak kelas 12 MIPA 3 sudah duduk di tempat masing-masing ketika si ketua kelas masuk dan memberi tau bahwa guru seni mereka dalam perjalanan menuju ke kelas.
Arya menoleh ke arah Kenan, "punya pena gk lo?"
Kenan mengerjapkan mata nya beberapa kali, "lo nanya gue nih?"
"iya lah nyet siapa lagi," gerutu Arya jengah dengan tingkah Kenan, padahal masih pagi tapi sudah mengundang untuk di hujat.
"gue mana punya pena anjir, ke sekolah aja cuman bawa tas buat formalitas biar keliatan rajin dikit," ucap Kenan santai sembari memain-mainkan rambut depan nya.
Arya menghela napas, salah nya sendiri memang sudah tau Kenan itu makhluk ajaib masih saja di tanyakan oleh hal-hal normal.
Ia beralih ke sisi kanan, tempat di mana Devan berada namun belum juga bersuara temannya yang satu itu sudah mengangkat tangannya memberi isyarat bahwa ia tidak punya.
"punya temen dua gk guna," ujar Arya kesal.
Ia menatap sekitar kelasnya, mungkin ada yang bisa meminjamkan nya pena. Namun lama mengamati Arya malah terdiam menatap Rena, hari ini gadis itu duduk di bangku depan, bukan di belakang lagi. Itu terjadi karena gadis itu mengatakan pada guru bahwa ia sedikit rabun.
"Ren," panggil Arya pelan, diikuti oleh masuk nya bu Dewi guru seni mereka.
Arya mengurungkan niat nya sebentar dan memilih diam mendengarkan arahan pembuka oleh ibu hamil di depan kelas tersebut.
"pagi anak-anak, hari ini kalian akan mengerjakan projek seni yang nanti akan di tampilkan pada saat ulang tahun sekolah dua minggu lagi, tapi hanya bagi kelompok yang menang, kalian bisa menampilkan apapun terserah kalian. Dan untuk anggotanya bebas kalian mau pilih sendiri dengan syarat semua siswa harus mendapat kelompok, maksimal satu kelas mempunyai enam kelompok dengan anggota minimal empat orang dan max tujuh orang," jelas sang guru panjang lebar.
Arya and the geng saling menatap, bertanya lewat tatapan kira-kira siswa mana yang bisa mereka rekrut untuk masuk ke kelompok mereka, tanpa diskusipun mereka sudah sepakat untuk satu kelompok.
"okey sekian penjelasan dari ibu, apa ada pertanyaan?"
Beberapa siswa mengangkat tangan dan bertanya, termasuk Rena dan setelah di jawab oleh bu Dewi kelas kembali hening.
"baiklah karena sudah jelas, silahkan duduk perkelompok dan mulai berdiskusi."
Setelah bu Dewi selesai bicara serempak kelas menjadi bising oleh suara kursi dan meja.
Rena baru saja hendak mendekati meja pada anak perempuan yang juga sedang menunggunya untuk bergabung. Namun belum juga sampai, tangannya di cekal.
"Arya?"
"eum itu gue mau pinjem pena, lo punya?"
Rena mengangguk, dan memberikan salah satu pena nya pada laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Teen FictionArya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai...