❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
Setelah melakukan kewajibannya Abel segera beranjak dengan tergesa menemui Umi-nya yang berada di ruang tengah.
"Abi umi Abel ke asrama dulu ya aduh udah ketelatan ini!" Ujarnya heboh sambil beranjak dari sana.
"Iya hati-hati ya." Ucap mereka.
Abel mengangguk dan segera berlari. Namun saat sudah sampai teras dia seperti melupakan sesuatu dan segara berbalik lagi. "Ada yang ketinggalan Ka?" Tanya Umi binggung saat melihat Abel datang lagi.
"Baju sama alat mandinya nanti aja di bawanya katanya udah ketelatan." Lanjut Umi.
"Anu Umi lupa salaman hehe." Ucapnya cengegesan lalu mengambil tangan Umi dan Abinya untuk bersalaman. Mereka yang melihat itu lagi-lagi menggeleng.
"Yaudah Abel buru-buru Assalamualaikum." Ucapnya segera berlari dengan tergesa keluar dari Ndalem.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh." Ucap mereka serempak saat melihat Abel berlari dengan tergesa.
Abel terus berlari sampai dia tak sengaja menabrak seseorang saat berada di belokan.
Bruk!
"Aduh sorry-sorry gue gak sengaja." Ucap Abel sambil mengambil alat tulis yang berserakan di lantai. Karena dia merasa yang salah disini karena keterburuan-nya.
"Gue lagi buru-buru soal–." Ucapannya terhenti saat mendengar gumaman seseorang.
"Astaghfirullahaladzim." Gumam orang itu beristighfar.
Lalu dengan spontan Abel mendongkak dan dia melihat seorang lelaki yang menunduk tapi tidak terlihat seperti seorang santri.
Sialan, ustad lagi gue kira santri! Batinnya merenggut kesal.
"Ah anu maaf Ustad gu-ehm, saya beneran gak sengaja" Lanjut Abel sambil menyodorkan barang yang tadi berserakan.
Kalo gini ceritanya gue bisa telat beneran! Sunggut Abel dalam hatinya.
"Hm saya maafkan, lain kali pakai hijabnya jika berada di dalam area pesantren." Balasnya menunduk segera berlalu dari sana dan Abel juga mendengar gumaman istighfar beberapa kali. Abel menatap kepergian Ustad itu dengan Aneh.
"Dih kan gue cuma gak pake kerudung bukan gak pake baju, segala istighfar lagi di kira gue setan kali." Ucapnya heran.
"Ah biasalah gak pernah liat bidadari kayaknya." Lanjutnya. "Oh iya gue telat!" Pekik Abel setelahnya dan segera berlari ke arah Asrama yang tak jauh dari sana.
Setelah sampai Asrama segera mencari rok, baju panjang dan kerudung langsung dan tak lupa mengambil alat tulis tanpa memakai bedak atau para antek-anteknya dulu dia sudah telat.
Untungnya dia sudah di beri tahu oleh Mbak sekar dimana letak kelas sorenya dan tempatnya itu tak jauh dari asrama.
"Hah hah~" Abel ngos-ngosan saat sudah sampai kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...