67.

82.9K 7.2K 286
                                    

❃ Happy Reading! ❃

Abel masuk ke ndalem sambil menenteng makanan-makanan yang tadi dia beli saat pulang sekolah, lalu meletakkannya di meja yang berada di ruang keluarga.

"Sayang aku pulang!" Seru Abel saat memasuki kamar. Naufal menoleh,

"Salamnya mana?" ucap Naufal.

"Assalamualaikum suami," ucap Abel sambil menyalimi Naufal lalu tertawa kecil setelahnya, Naufal tersenyum lembut.

"Waalaikumsalam," jawabnya lalu mengecupi pipi Abel.

"Udah-udah jangan cium-cium kamu bau belum mandi," ucap Abel sambil meletakkan tangannya di hidung.

Naufal tambah mengecupi pipi Abel dengan gemas, "Enak aja aku udah mandi tau, kamu yang belum bau asem." ujarnya.

Abel menyengir lalu memeluk Naufal dan melepaskan kembali saat Naufal ingin memeluknya dengan erat.

"Aku mau mandi, tadi kata kamu aku bau asem." ucap Abel tersenyum tanpa dosa. Lalu segera mengambil pakaian dan keluar dari kamar,

Setelah mandi Abel berjalan ke arah ruang keluarga untuk memakan jajanan yang tadi telah ia beli, karena saking menikmati makannya Abel lupa untuk menawarkan Naufal yang sejak tadi tak keluar dari kamar.

Namun tak lama Naufal keluar dari kamar, Naufal menghela nafas lelah saat mencium wangi sambal yang semerbak memasuki indra perciumannya. Lalu berjalan menghampiri Abel,

"kamu kok makan pedes, emangnya boleh?" ujar Naufal. Abel memberhentikan makannya saat mendengarkan ucapan Naufal,

"Emang ada yang larang?" ucap Abel heran,

"Kamu lupa yang aku ucapin?" Tanya Naufal. Abel terdiam mendengarnya, karena Naufal memang seringkali melarang Abel memakan makanan pedas.

"Kamu gak bisa dengerin aku?" ucap Naufal tetap lembut, tanpa mengganti nada suaranya.

"Selalu pengen makan yang aku larang, kalo gak di turutin-" Abel menjeda omongannya.

"Diemin aku–sampe kapan mau gitu terus?" ucap Naufal lembut terus menatap dalam Abel.

"Gak boleh?" tanya Abel melirik sekilas Naufal lalu mengaduk-aduk kuah bakso pedasnya, seperti orang yang tak berselara lagi.

"Bukan gak boleh cuma–" Naufal menghela nafas dan tak tau ingin mengucapkan apa lagi.

Abel terdiam berpikir, lalu mempoutkan bibirnya, "Aku kan tiba-tiba pengen masa gak boleh nanti kalo iler– amit-amit astaghfirullah." ucap Abel dalam hati, mengelus perutnya tanpa ketahuan oleh Naufal.

Karena saat di rumah Abel pun lebih sering memakai baju yang longgar-longgar jadi perutnya yang sudah sedikit membuncit pun tak terlihat. Selama ini Abel juga belum memberitahu mereka tentang kehamilannya dan akan di beritahukan nanti.

Abel mendorong mangkok yang berisi bakso lebih jauh darinya, lalu meminum susu yang tinggal setengah sambil menatap Naufal yang berjalan menjauh dari tempatnya.

I Love Gus Cuek! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang