❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
Lelaki itu merentangkan tangannya untuk menerima pelukan, Abel yang melihatnya segera berlari dan memeluk lelaki itu dengan erat.
"Kangen?" Tanya lelaki itu sambil meregangkan pelukannya.
Abel mengangguk, "Wah ini buat gue kan?" Ujar Abel antusias menatap paper bag yang berada disisinya.
"Menurut lo?" Tanya lelaki itu mendengus kesal.
"Aaa thanks daniess!" Ucap Abel sambil memeluk paper bagnya.
Lelaki yang bernama Danies itu hanya mengangguk saja, "Dari kapan dateng ke indonya?" Tanya Abel sambil berjalan ke ruang keluarga.
"Sampenya si malem," Jawab Danies.
"Lo tau gak sih waktu lo ilang, gue panik banget anjir mau langsung pulang tapi gak di ijinin sama gurunya!" Cerita Danies kesal.
"Oh ya terus gimana?" Tanya Abel sambil menduduki sofa yang berada disana,
"Ya gitu gue kan jadi kesel sendiri, pas tau Zea ngirim pesan kalo lo udah gak ada, disitu gue baru baca pas udah satu minggu, awalnya emang gue gak percaya lo udah ga ada tapi si Zea ngasih bukti-buktinya." Ucap Danies menjelaskan, Abel tetap mendengarkan.
"Gue disitu beneran langsung pengen balik, tapi posisinya gue lagi lomba jadi tetep gak di ijinin apalagi tau alesan lo kabur gara-gara gak mau di jodohin tapi akhirnya nikah-nikah aja anying," Ujar Danies kesal setelahnya.
"Dan yang bikin gue gregetnya yang di cariin sampe orang-orang nangis malah lagi liburan," Gerutu Danies,
Abel seketika tertawa ngakak mendengarnya dan di tambah raut Danies yang seperti Zea yang mengerutuinya saat tau yang di tangisinya malah asik liburan.
"Gak usah ketawa lo, gue jadi ngerasa perasaan sebulan gue kemarin kayak kebuang sia-sia." Ucap Danies Julid.
"Ututu pasti lo nangis 7 hari 7 malam kan," Ucap Abel tak bisa menghentikan tawanya jika mengingat ekspresi sedih mereka yang menangisinya.
"Ya kalo nangis gak sampe kayak gitu juga anjir," Umpat Danies kesal.
"Iya iya gue percaya, sekarang gue mau unboxing!" Seru Abel setelah meredakan tawanya.
Abel mengeluarkan berbagai macam barang di dalam paper bag, "Ra lo inget gak sih?" Tanya Danies di sela-sela Abel membuka barang-barang.
"Inget apaan?" Tanyanya tanpa menggalihkan pandangan.
"Lo waktu masih kecil dengan pedenya membanggakan diri kalo lo bakal nikah paling terakhir diantara 4 bertiga," Ucap Danies sambil menatap plafon ruangan.
Abel seketika terdiam mendengarnya lalu tersenyum tipis ketika mengingatnya,
"Gue inget ko, apalagi waktu si Justin ngebet nikah sama Zea dan mau nikah duluan diantara kita." Ucapnya sambil tertawa kecil.
"Tapi akhirnya lo yang duluan nikah diantara kita," Timpal Danies setelahnya
"You know lah ya." Balas Abel sekenanya. Danies tersenyum tipis mendengarnya lalu menepuk pelan kepala Abel.
"Anak pinter," Ucapnya, Abel mendengus pelan.
"Oh iya Mama sama Papa pada kemana dah?" Tanya Danies heran, sebelum Abel menjawab Mamanya tiba-tiba datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...