33.

103K 7.9K 40
                                        

Note: Di chapter ini dan beberapa chapter berikutnya, Author buat karakter temen-temen Abel biar lebih hidup. Biar lebih fresh aja🌿

❃ Happy Reading! ❃

Setelah dua minggu kemudian Abel baru bisa merasa bernafas lega, karena sebentar lagi sudah mau pembagian rapot dan dia jadi bisa lebih santai dari hari sebelum-sebelumnya.

Mamah dan Papanya yang kebetulan berkunjung pun membuat Abel merasa sumringah. Karena sudah lama tak berbelanja Abel memutuskan berbelanja ke kota sebelah dengan teman asramanya itu, Abel pun sudah rapih memakai rok dengan baju panjang serta hijab pashmina dan memakai tas selempang kecil.

"Mah." Ucap Abel pada mamanya yang sedang memainkan hpnya itu.

Mamah Ayu hanya berdehem menanggapi.

"Pinjem kunci mobil dong." Ucap Abel, karena mobil Raka sedang di pakai oleh yang punya.

"Mau kemana?" Tanyanya tanpa menggalihkan perhatian.

"Refreshing." Jawab Abel.

"Gayanya refreshing segala." Cibir Ayu pada anaknya itu.

"Kuncinya ada di Papamu itu loh." Lanjutnya sambil melirik Papanya yang juga sedang serius menatap Ipadnya itu.

Abel mendengus pelan, melihat papanya yang selalu sibuk itu padahal sedang di rumah bukan di kantor.

"Pah minjem mobilnya dong." Ucap Abel menghampiri Papanya yang duduk tak jauh dari Mamahnya itu.

Papa Abel hanya melirik sebentar pada Abel lalu langsung memberi kunci mobilnya itu. Abel menerima lalu melihat kunci mobil yang terasa berbeda itu.

"Bukan mobil yang biasa ya?" Tanyanya memastikan. Galang-Papa Abel hanya berdehem menanggapi.

"Sekalian transfer dong Pa, mau belanja nih udah lama gak me time." Ujar Abel lagi sambil membuka hpnya mengecek saldo.

"Gak ada tambah-tambahan." Ucap Ayu cepat. Abel mencebikkan bibirnya, keluarganya yang ikut berkumpul disana pun hanya menggelengkan melihat tingkah Abel.

"Aigoo, Kaka jarang minta loh masa gak di kasih sih." Ucap Abel sebal.

"Oh ya?" Ucap Ayu menaikkan alisnya seperti berpikir.

"Siapa tau ini kan permintaan terakhir." Celetuk Abel asal. Ayu hanya mendengus menimpali.

"Udah Papa transfer." Ucap Gilang melerai lalu tak lama notifikasi berbunyi, Abel melihat hpnya berbinar.

"Ah~ gomawo Appa! Saranghaeyo!." Ucap Abel semangat lalu segera berpamitan dengan cepat keluar dari Ndalem.

[Ah~ makasih Papa! Aku mencintaimu!]

"Hati-hati, pulangnya jangan kemaleman!" Peringat Mamahnya itu.

I Love Gus Cuek! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang