18.

99.5K 8.2K 112
                                    

❃ Happy Reading! ❃

Abel segera berjalan menuju parkiran saat bel pulang berbunyi. Abel berjalan lebih dulu tanpa menunggu Cakra ataupun Geng Leon.

Sebentar lagi waktu asar akan tiba jadi Abel memutuskan pulang lebih cepat agar tidak keteteran lagi dan saat sudah sampai di parkiran Abel melihat orang-orang yang sedang menunggunya Abel tersenyum senang karena omongannya di turuti jadi dia tidak pulang sendiri.

"Assalamualaikum kak." Salam Risma saat melihat Abel sampai di dekatnya.

"Waalaikumsalam." Jawab Abel di ikuti santri.

"Nah ayo pulang." Ucapnya sambil membuka kunci mobil.

"Anu kak kita disini mau ngucapin terimakasih, kita bisa naik angkot saja." Ucap Risma yang di angguki mereka.

Abel menggeleng tak setuju. "Mending kalian berangkat-balik bareng gue, lagian sekalian jugakan biar gue gak sendiri juga." Ucapnya.

"Syukran ukhti, tapi kita tidak mau merepotkan."

"Kan kata gue juga sekalian kalo ngerepotin gue gak bakal ngajak, yaudah ayo naik bentar lagi asar." Ucapnya segera naik di ikuti oleh mereka.

[Ukhti: panggilan untuk wanita dalam bahasa arab.]

oOo

Setelah seminggu lebih di pesantren sejak saat itu juga Abel tak gentar selalu merecoki Gus Zayn meski kadang tidak di ladeni atau di selalu di cueki, bahkan satu pesantren pun tau jika Abel menyukai Gus Zayn namun cintanya tak terbalaskan.

Tentu saja bagaimana seorang yang paham agama dan menjadi panutan malah membalas cinta Abel secara terang-terangan jelas itu tidak mungkin. Pikirnya kala itu.

Di saat mereka hanya diam-diam mendoakan atau mengagumi, Abel malah selalu mengoda Gus Zayn dengan tingkah Absurdnya atau bahkan menurut mereka tak masalah selagi janur kuning belum melengkung.

Seperti saat ini.

"Gus tau gak apa bedanya gus sama Abel?" Tanya Abel pada Gus di depannya yang selalu jaga jarak dengannya.

Abel terus mencoba menjajarkan jalannya namun Gus selalu mencoba berjalan terlebih dahulu, jadi dia lebih baik berjalan di belakangnya dan ada santriwati yang berhilir mudik ingin melihat kelakuan absurd apalagi yang akan di lakukan Abel merayu Gus Zayn yang datar.

Gus Zayn diam tak menjawab.

"Gus sama Abel itu seperti Idghom Mutaqooribain, perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya, tapi berlainan sifatnya." Ucap Abel sambil tersenyum-senyum sendiri.

Gus Zayn terpaku mendengarnya namun mencoba tak mengidahkan omongan Abel.

Tanpa di ketahui ada yang menatap tak suka, saat mendengar rayuan Abel.

"Gus tau gak bed—."

"Abel ayo ikut mbak." Mbak sekar tiba-tiba datang memotong ucapan Abel dan Abel terhenti dengan Gus Zayn yang terus berjalan.

I Love Gus Cuek! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang