❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
Hari yang di nantikan pun tiba, Abel tak menyangka dia akan menikah secepat ini padahal dia merasa umurnya masih terlalu dini untuk memikirkan yang seperti itu.
Apalagi nanti pergerakannya pun seperti akan di batasi, Abel menghela nafas gusar merasa sedikit gugup dan merasa sedikit perasaan tak rela–entah karena apa dia tak yakin.
"Santai aja kali Bel, lo udah cantik ko." Ucap Zea menenangkan, dia dan Caca pun sudah di rias dan memakai baju seragam seperti keluarga Abel, keluarga dari Mama Abel ataupun Papa Abel pun sudah berkumpul.
Caca mengangguk setuju, "Iya udah cantik kok kayak aku." Ucapnya membenarkan. Zea yang mendengarnya mendengus malas.
"Kabel cudah mau lai nih!" Ucap De Rangga saat memasuki salah satu kamar lain khusus untuk merias dan memberikan hp yang sudah tersambung,
(Kabel sudah mau mulai nih)
"Bim wa unga!" Lanjut Bima semangat memberitahu Abel, kalau dia membawa bunga putih yang sedang dia pegang.
(Bim bawa bunga)
Abel menatap kedua anak kecil itu yang sudah sangat terlihat akur, walaupun kadang ada pertikaian kecil.
"Iya makasih ya." Ucap Abel sambil mengambil hp yang di sodorkan Rangga.
"Ko Mama Ayu gak kesini sih de?" Tanya Zea heran pada Rangga.
"Mau yat sah." Balas Rangga binggung sendiri.
(Mau liat sah)
"Anyak matan loh!" Ucap Bima memberitahu.
(Banyak makan loh)
"Ya ada esklim." Jawab Rangga ikut antusias.
"Puding juga ada loh." Ucap Zea ikut menimpali.
"Wah nyak makan!" Seru Rangga bertepuk tangan riang di ikuti Bima.
(Wah banyak makan)
"Dede jangan berisik dong udah mau mulai nih," Seru Raka dari sebrang telpon, mereka yang mendengar seketika terdiam mendengarkan.
Abel menatap ponsel dengan malas, yang hanya menampilkan punggung Gus Naufal dan di kelilinggi oleh keluarga laki-lakinya.
Jantung Abel berpacu lebih cepat ketika ijab kabul sudah di mulai,
"Sah!"
"Alhamdulillah."
Ketika mendengar itu Abel langsung terkesiap, lamunannya pun buyar seketika dan tersenyum setelahnya.
Perasaannya saat ini pun terasa campur aduk-tidak bisa di deskripsikan dengan jelas.
"Nah sekarang ayo keluar!" Seru Caca setelahnya.
"Tenang aja Bel, keep calm gue doain suami lo gak kayak cowok gue deh!" Timpal Zea. Abel hanya tersenyum mendengarnya, tak lama pintunya terketuk menampilkan wajah Mama Ayu yang terlihat bahagia.
"Ayo sayang keluar udah pada nungguin!" Seru Ayu sambil menghampiri Abel,
Abel yang sudah di giring keluar pun merasa gugup karena walau tak banyak tamu yang di undang,
"Selamat ya sayang, semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah dan warohmah, doa Mama sama Papa selalu menyertai Kaka!" Ujar Ayu sambil terus berjalan, Abel terharu mendengarnya namun hanya sebentar.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...