❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
"Abel apa kalo kamu udah nikah gak pesantren disini lagi?" Tanya Naila pada Abel yang tengah bersiap akan fitting baju, tak terasa hari pernikahannya hanya tinggal menghitung jari.
Abel menoleh "Gak tau." Ucap Abel sekenanya.
"Gak kerasa ya, perasaan kamu kemarin kayak baru dateng kesini." Ucap Rosa lirih menatap sendu Abel.
Abel mengangguk membenarkan tersenyum tipis, lalu tak lama pintunya terketuk.
"Afwan ning sudah di tunggu di Ndalem." Ucap salah satu keamanan, Abel mengangguk lalu berpamitan pada mereka.
Abel menaiki mobil milik Papanya yang menjemputnya. "Mau tidur di belakang ka?" Tanya Raka pada Abel yang akan memasuki mobil.
Abel mengangguk, tentu saja dia ingin tiduran dengan leluasa di kursi belakang yang sudah tersedia kasur dari pada duduk di kursi tengah sambil menikmati perjalanan.
Tak lama Abel terlelap dengan earphone yang menyumbat kedua telinganya mendengar musik, padahal Abel selalu di ingatkan untuk mengurangi mendengarkan musik.
oOo
"Ka bangun." Raka membangunkan Abel yang masih terlelap,
Abel seketika terbangun. "Hm, udah sampe ya?" Tanyanya dengan suara serak dan mengumpulkan kesadaran.
"Iya." Balas raka sekenanya.Abel mengedarkan pandangannya,
"Loh bukan di rumah?" Tanya Abel heran.
"Kan fitting baju dulu, Kaka lupa?" Ujar Raka heran.
Abel menaikkan alisnya binggung, namun tak urung dia turun setelah merapihkan pakaiannya.
"Udah rapih belum kerudungnya A?" Tanya Abel pada Hafizh, Hafizh menoleh lalu mengangguk.
"Udah cantik." Ucapnya sambil tersenyum tipis, Abel yang mendengar langsung tersenyum manis.
"Dari lahir." Ucap Abel sambil berjalan memasuki butik baju bersama Bang Raka dan A Hafizh,
Umi, Abi, Om Gavin, Om Gilang, Aunty Syifa dan De Rangga besok baru akan menyusul ke Jakarta, karena sekarang Abel hanya fitting baju dan sekarang baru H-4 sebelum pernikahannya.
Saat telah memasuki butik Abel melihat Mamanya dan Umma yang sedang berbincang dan ada Gus Naufal juga bersama anak kecil, sepantaran De Rangga.
"Nah udah dateng!" Seru Mama Ayu senang saat Abel dan kedua abangnya menghampirinya.
Setelah mengobrol sebentar Abel segera memilih bajunya sendiri, Abel merasa sangat excited. karena dia bisa memilih sendiri.
Abel menaiki lantai tangga menuju lantai atas, karena lantai bawah hanya berisi tentang baju gamis atau baju non formal.
"Naik lagi mbak?" Ucap Abel pada pegawainya, pegawai itu mengangguk.
"Ini khusus baju formal yang biasa di pakai buat acara-acara gitu Kak biasanya." Ucap pegawai wanita itu ramah.
Abel mengangguk menaiki tangga lagi lalu berjalan sambil melihat-lihat baju-baju pegantin.
"Bang ini bagus kan?" Tanya Abel antusias saat melihat baju pengantin tidak berlengan berwarna biru.Raka menyentil dahi Abel gemas,
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...