55.

89.1K 7.7K 214
                                    

❃ Happy Reading! ❃

"Itu musuh woi!"

"Anj–"

"Mulut lo mau gue tampol?!"

"-Jayy, khilap sorry sorry!"

"Di deket lo ada musuh Dika!"

"Awas Rak musuh!"

"Zea di balik bangunan musuh gimana si lo!"

"Santai aja kali gue tau!"

"Si Abel mana lagi gak ada suaranya!"

"Gak on mic dia!"

"On mic lo Bel!"

"Berisik lo pada, awas rak!" Seru Abel setelah menyalakan micnya, saat ini mereka sedang mabar game online.

"Double kill!"

"Triple kill!"

"Kerenn abis," Ucap Abel semangat, tanpa memperlihatkan sekitar.

"Heh Raka lo ngapain ngintilin si Abel terus?!" Tanya Zea sewot.

"Kita kan setim." Ucap Raka santai,

"Rak di belakang lo itu ada musuh, jangan lindungin gue terus lo kira gue gak bisa main apa?" Tanya Abel heran.

"Iya sayang," Ucapan Raka membuat Abel merasa aneh,

Terdengar dari sorakan Zea dan pekikan dari Geng Leon, Dika dan Raka memang sedang berada di basecamp apalagi jika malam hari, Abel dan Zea sedang di kamarnya masing-masing.

"Sikat!"

"Gass poll Rak!"

"Jangan kasih kendor pokoknya!"

"Gak gue gak setuju!" Seru Zea mendapat sorakan lelaki yang memang berada di dekat Dika dan Raka.

"Tidak semudah itu ferguso!" Timpal Cakra, mendengar itu Abel tak bisa menahan tawanya.

"Apaan sih lo pada!" Seru Abel menimpali.

"Cielah uhuy!" Terdengar sorakan di mic,

Saat mendengar deheman seseorang Abel melirik sekilas ke arah Gus Naufal yang menatapnya datar dan Abel langsung menggalihkan pandangan dan dengan cepat mematikan mic miliknya.

"Matiin," Ucap Naufal menatap Abel yang tak menggalihkan pandangan dari hpnya.

Abel mengabaikan, "Denger ucapan saya gak?" Tanyanya datar, Abel yang mendengarnya tetap mencoba mengabaikan.

Naufal yang merasa di abaikan pun segera menarik hp Abel,

"Ih Gus apaan sih, siniin gak hpnya!" Ucap Abel kesal saat hpnya langsung di tarik.

"Liat saya." Ucapnya terus menatap datar Abel. Abel diam mengabaikan,

"Abel liat saya," Naufal mengulang ucapannya. Abel tetap diam tak bergeming hanya menatap keluar jendela dengan datar. Walau kaca jendelanya tertutup hordengnya tetap dibiarkan terbuka.

Naufal yang melihat Abel mengabaikannya memberikan ponselnya kembali, namun Abel juga tak urung mengambilnya Naufal mengambil duduk di dekat Abel.

"Woi Abel lo kok diem aja sih, banyak musuh nih!"

"Bel lo jalanin kek!"

"Rak itu di deket Abel ada musuh!"

"Bantuin gue nih banyak musuh!"

I Love Gus Cuek! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang