❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
"Masya allah calon imam tidak on time sekali, jadi gimana mau menegur Abel kalo dirinya juga tidak on time." Gumam Abel saat melihat wajah dewasa yang tak tersenyum ramah itu.
Gumaman Abel membuat mereka terkikik geli dan laki-laki itu sedikit gugup saat di tatap intens oleh Abel.
Abel tersadar langsung menatap malu mereka. "Ehm oh iya Abel panggil umma sama abah gapapa kan?." Tanya Abel menatap was-was camernya.
Umma mengangguk. "Boleh kok." Jawabnya. Abel mengangguk senang.
"Kenapa mangilnya gak umi abi aja?." Tanya Raka heran, Abel terdiam seolah berpikir.
"Kalo misalnya Abel manggil abi umi juga, nantinya jadi binggung dong kalo ada dua." Jawab Abel sekenanya.
"Tapi padahal kan biasanya tuh di suruh dulu biar gak manggil tante-om." Gumam Raka binggung. Abel yang mendengar langsung menyahut.
"Abang sewot aja ih, biarin dong dari pada Zea manggil dad–hmptt." Ucapanya terhenti karena mulutnya di tutup oleh tangan Abel.
Abel merengut kesal. "Abel bilangin om gilang loh biar di–."
"Ututu gemes banget sama adek abang ini, gak malu sama calon suami?." Gemas raka sambil menguyel-guyel pipi Abel, Abel dengan sigap melepaskan dan merenggut kesal.
Lalu dengan cepat mengubah ekspresi dan tersenyum ramah melihat laki-laki yang baru datang tadi.
"Ehm afwan mas? Eh abang? Apa om?." Tanyanya binggung.
"Abel panggilnya Abang aja." Jawab Ummah tersenyum.
Abel mengangguk tersenyum malu.
"Nama Abang siapa?." Tanya Abel menahan senyum tanpa merdulikan sekitar sambil melihat calon suaminya duduk di sebelah Abah besannya.
"Umi biasa manggilnya Riel." Balasan dari laki-laki itu membuatnya terpaku terdiam. Saat otaknya kembali memutar memori tentang kebersamaanya dengan Riel-nya.
Raka menepuk pundak Abel membuatnya terkejut. "Ih abang ngagetin aja!." Sentaknya sambil menetralkan degup jantungnya yang berpacu dengan cepat.
"Gak usah flashback nginget-nginget segala." Dengus Raka santai saat tau keterdiaman Abel.
"Abang sotau amat ih, gaboleh gitu ada calon Abel tau." Cicitnya kesal.
"Aduh afwan ya calon suami jangan dengerin abang mulutnya emang lemes." Ucapnya tak enak pada calon suami yang menatap dirinya binggung.
"Abang sih masa belum nikah aja udah di sakitin duluan sih, kan Abel jadi gak enak." Ucap Abel menyalahkan Raka. Mereka terkikik lagi mendengar ucapan random Abel.
Deheman seseorang mengalihkan perhatian mereka Abel memiringkan kepalanya menatap wajah laki-laki itu yang duduk di sebelah umi besannya itu.
"Eh iya kamu kenapa ada disini? Kan aku udah bilang kalo aku tuh ud–." Ucapan Abel terpotong menatap laki-laki itu binggung.
"Kalian berduaan?." Tanya Riel. Abel langsung gelagapan, lalu dia dengan cepat menggeleng.
"Aduh gak gitu kok lagian kemarin Abel di temenin Rosa ngomongnya." Ucap Abel dengan nada yang terlihat panik. Naufal yang mendengar itu mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...