❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
Abel kini telah melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di majlis dan beranjak keluar dari majlis menuju asramanya. Saat sedang berjalan menuju asrama ada yang berteriak memanggilnya.
"ABEL!."
Merasa namanya di panggil Abel dengan spontan mencari sosok yang memanggilnya tidak jauh dari keberadaannya itu, bukan hanya dia saja yang menoleh namun beberapa santri juga yang mendengar, saat tahu siapa yang memanggilnya Abel langsung dengan sigap menitipkan mukenahnya pada Rosa yang berada di sebelahnya.
"Titip mukenah dulu!." Tanpa menjawab Abel segera berlari dengan wajah sumringah dan menubruk tubuh bidang lelaki itu yang tadi meneriaki namanya.
Lelaki itu pun memeluk dan menciumi pipi serta kepala Abel dan Abel pun ikut mencium pipi lelaki itu lalu memeluknya dengan erat kembali tanpa melihat sekitar yang sudah menatap tak percaya ke arah mereka.
"Abel kangen tauu!." Ucap Abel sambil terus memeluk.
Lelaki itu terkekeh melihat sikap wanita yang sedang memeluk dirinya ini. Baru ingin menjawab ucapan Abel ada seseorang yang mengintrupsi.
"Astaghfirullahaladzim Abel! Apa-apaan kamu pelukan sama yang bukan mahramnya!." Seru Keamanan–Mbak Dita namanya.
Abel yang mendengar pun dengan spontan melepaskan pelukannya. Abel melotot tak habis pikir pada seniornya itu.
Perusak suasana saja. Pikirnya dalam hati
Saat ingin membuka suara tangan Abel langsung di tarik oleh Dita untuk keruang keamanan.
Namun dengan cepat Abel melepaskan dari Seniornya itu dan langsung berlari lagi menuju Lelaki tadi.
"Ih abangg Raffa ko malah diem aja, gak bantuin Abel sih di seret-seret!." Ucap Abel Kesal pada Lelaki yang di sebut—Abang Raffa itu.
Ya dia kaka Abel yang melanjutkan pendidikan di luar negeri dan kini tiba-tiba datang tanpa memberitahunya.
Raffa tersenyum tipis melihat tingkah adiknya yang tak berubah itu ketika kesal.
"Ada apa ini rame-rame?." Suara itu mengintrupsi kerumunan.
Abel yang mendengar langsung menjawab.
"Ini nih Abel—." Saat ingin menjawab Abel mengalihkan pada orang yang bertanya saat melihat orang yang bertanya Abel tak jadi melanjutkan.
"Bang Rakaa!." Abel dengan cepat berlari dan menghambur pelukan pada orang yang di Sebut—Bang Raka itu. Masih ingatkan? Raka ini anak Kembarannya Papa Abel.
Raka pun membalas pelukan dan mencium kepala Abel. Para santri yang melihatnya melotot tak percaya seorang Gus mencium dan memeluk yang bukan Mahramnya!
"Abel kangen tau, bukannya jenguk Abel kek!." Ucap Abel memberenggut kesal.
"Abang juga kangen sama adik abang yang bawel ini!." Balas Raka sambil mencubit gemas pipi Abel.
"Ish lepas sakit tau!." Abel berucap sambil memayunkan bibirnya. Jika sudah dengan keluarganya sikap manja Abel pasti keluar.
"Iya-iya maaf ya." Ucap Raka sambil mengusap pipi Abel.
Saat pipinya sedang di usap matanya tak sengaja melihat ada sosok bayangan yang selalu dia rindukan di belakang Bang Raka yang berdiri tak jauh dari tempat Abel berada—A Hafizh.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...