❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
Keesokan harinya Abel merasa bingung saat terbangun dari tidurnya dia sudah berada di kamar Ndalem dan Abel bertambah heran saat Gus Naufal tak menyapa atau sekedar mengeluarkan suara untuk bertanya padanya.
Namun Abel tak ingin berpikir jauh dan hanya sekedar menganggap Gus Naufal hanya fokus mengaji, Abel segera ke kamar mandi untuk mempersiapkan diri ke sekolah.
Setelah selesai mandi, Abel memasuki kamar lagi dan menyisir rambutnya untuk di ikat namun Gus Naufal tetap tak melihatnya walaupun dia sudah selesai mengaji.
"Gus kenapa?" Tanya Abel heran, menatap Gus Naufal dari kaca. Naufal hanya melirik, tak membalas ucapan Abel.
Abel yang merasa tak di respon pun memilih ikut mengabaikan dan segera memakai hijabnya dan memakai sepatunya,
"Yaudah Abel ke asrama dulu mau ambil buku," Ucap Abel sambil mengambil tasnya dan segera keluar darisana setelah beberapa detik tetap tak mendapat jawaban dari Gus Naufal.
"Lo udah mau berangkat?" Tanya Danies saat Abel berjalan melewati ruang keluarga.
"Belum mau ngambil buku dulu," Balas Abel.
"Oh iya yang semalem mindahin lo itu Gus bukan gue," Beritahu Danies santai sambil menatap layar ponselnya.
"Dia nungguin lo kayaknya sampe malem," Lanjut Danies menatap sebentar Abel dan menatap layar ponselnya kembali.
"Oh yaudah," Ucap Abel lalu segera melenggang darisana. Danies mendengus mendengar respon Abel.
Abel berjalan menuju kamar asramanya dengan santai,
"Abel semalem kamu tidur di Ndalem?" Tanya Naila saat Abel memasuki kamar.
"Iya," Balas Abel sekenanya.
"Bukunya udah di siapin sama Rosa," Ujar Sekar memberitahu Abel, Abel tersenyum senang.
"Syukran Ros, eh Rosanya mana?" Ucap Abel setelahnya.
"Lagi keluar dulu tadi," Balas Naila.
Abel mengangguk mengerti dan segera mengeluarkan buku kemarin dan memasukkan buku yang sudah di siapkan oleh Rosa. Lalu Abel mengambil roti yang masih tersisa disana dan segera pamit lagi menuju Ndalem.
"Udah sarapan Nis?" Tanya Abel pada Danies yang masih di tempat sebelumnya.
Danies menengok, "Gue udah sarapan tadi sama Om Gavin,"
"Abi Umi?" Tanya Abel heran biasanya, mereka pasti selalu sarapan bersama.
"Ada acara, pergi habis subuh kayaknya. Suami lo belum, sana lo temenin sarapan kek," Ucap Danies.
"Yaudah gue ke kamar dulu," Ucap Abel segera melenggang tanpa menunggu jawaban Danies.
Abel mengetuk pintu terlebih dulu, "Gus," Ucap Abel mengintrupsi.
"Gak di kunci," Jawab Naufal dari dalam. Abel segera membuka pintu kamar, walaupun ini kamarnya dan Naufal suaminya Abel hanya merasa tetap harus menghargai privasi.
"Gus?" Ucap Abel menghampiri Naufal yang sedang membaca kitab, Naufal hanya berdehem menanggapi.
"Gus Naufal," Naufal merespon dengan berdehem.
"Sayang?" Ujar Abel membuat Naufal terpaku.
"Ulangin," Ucap Naufal.
"Apa?" Tanya Abel heran,
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...