❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
Beberapa bulan telah berlalu, hubungan mereka semakin dekat, harmonis dan romantis, Abel tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang pelajar dan santri walaupun sudah berstatus menjadi seorang istri.
Naufal pun rupanya memiliki pekerjaan sendiri, kadang juga Naufal membantu mengajar di pesantren Abi ataupun Abah dan sesekali juga Abel menemui mertuanya itu bersama Naufal ke rumahnya.
Hari kelulusan pun akan segera tiba, Abel kini sedang sibuk-sibuknya mengerjakan tugas serta banyak kesibukan lain yang sedang menanti.
"Capek banget gue!" Gerutu Zea entah keberapa kalinya,
"Kalo ngeluh terus gak bakal kelar Ze," Balas Abel terus mengerjakan tugas, karena ingin cepat selesai. Zea mendengus kesal namun tetap melanjutkan pekerjaanya.
Mereka melanjutkan tugasnya kembali, tak lama kemudian Abel melirik jam yang ada di pergelangan tangannya.
"Udah mau maghrib Ze!" Seru Abel tergesa dan segera merapihkan buku-bukunya yang berserakan. Zea ikut membantu merapihkan buku yang berserakan.
"Gue pulang dulu ya!" Ucap Abel,
"Hati-hati Bel," Jawab Zea, Abel mengangguk lalu segera melenggang darisana menuju mobilnya yang terparkir di depan rumah Zea.
Abel menjalankan mobilnya, menuju pesantrennya. Sebelumnya pun Abel sudah izin terlebih dulu pada Naufal, namun hanya jawaban singkat yang Abel dapat.
Saat menuju pulang Abel melihat penjual martabak, jadi Abel memutuskan untuk membeli sebentar, sebelum Abel turun dari mobilnya Abel menggunakan sweater terlebih dulu baru turun dari mobil.
Setelah selesai Abel segera menjalankan mobilnya kembali, langit pun sudah hampir gelap namun Abel tetap santai melajukan mobilnya.
"Kaka ko baru pulang?" Tanya Gavin saat Abel baru datang menyaliminya.
"Biasa ngerjain tugas om, mau om?" Ucap Abel memperlihatkan martabak yang di bungkus.
"Iya udah sana bersih-bersih dulu," Ujar Gavin di angguki oleh Abel. Abel memberikan bungkus martabak itu pada Gavin lalu segera masuk ke Ndalem.
"Assalamualaikum," Ucap Abel saat memasuki kamar, Naufal melirik lalu menjawab salam Abel.
"Waalaikumsalam warahmatullah," Jawab Naufal, Abel tetap menyalimi Naufal walau sudah 2 hari terakhir Naufal tak banyak bicara dengannya.
Abel hanya tersenyum biasa, seolah tak terjadi sesuatu dan menaruh tas serta mengambil baju untuk mandi.
Setelah selesai mandi Abel kembali lagi ke kamar, "Yang mau martabak gak?" Tanya Abel pada Naufal, Naufal menggeleng untuk menanggapi.
Abel mengangguk paham dan keluar dari kamar menghampiri Om Gavin sambil membawa ponselnya. Abel ikut memakan martabak dengan santai,
Tak lama Naufal menghampiri Abel untuk bersalaman, Abel pun menyalimi dan Naufal segera pamit darisana.
Gavin melirik heran, "Kenapa ka?" Tanya Gavin penasaran karena akhir-akhir ini pun dia jarang melihat mereka berdua bercanda ria seperti biasa.
Abel menoleh lalu mengedikkan bahunya, "Emang kenapa?" Tanyanya.
"Engga, yaudah Om juga mau ke majlis dulu Assalamualaikum." Ucap Gavin lalu berdiri dari duduknya. Abel menyalimi tangan Omnya itu.
"Waalaikumsalam," Jawab Abel,

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Espiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...