❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
"Abel bangun sholat tahajud." Mbak Sekar membangunkan Abel yang masih tertidur dengan lelap.
"5 menit lagi mah." Gumam Abel masih dengan kantuknya.
"Ini di pondok Abel, cepet bangun takut nantinya petugas keamanan ngecek kamar." Seru Naila ikut membangunkan.
"Ck iya iya ini udah bangun." Decaknya malas sembari bangun dari tidurnya dan mengumpulkan nyawa, lalu segera turun dari kasurnya.
"Cepet ambil mukenah, al-quran sama kitabnya Abel." Ucap Mbak Sekar lagi.
Abel hanya berdehem sambil berjalan mengambil air minumnya untuk membasahi tenggorokannya yang kering.
"Gosok giginya juga di bawa sekalian sama wudhu nanti." Lanjutnya.
Abel mengangguk lalu dia tersadar.
"Mukenahnya ketinggalan di Ndalem." Ujar Abel dengan suara serak khas bangun tidur."Yaudah ambil mau di temenin?." Tanya Rosa. Abel menghampiri lalu menggeleng sambil merapihkan rambutnya yang acak-acakan.
"Gue bisa sendiri ke Ndalem, kalian duluan aja." Ucapnya sambil berlalu dari sana dengan malas. Abel keluar hanya dengan memakai baju krem dan joger hitam kemarin.
"Masih malem udah di ganggu aja, biasanya juga gue jam segini masih *bocan." Gerutunya sambil menendang kerikil kecil yang berada di jalan dan Abel mengedarkan pandangannya takjub.
[*Bobo cantik.]
"Gila padahal baru jam segini tapi udah pada berkeliaran." Ucap Abel tak percaya dan segera berjalan cepat ke Ndalem.
Abel memandang pintu depan Ndalem yang terbuka dengan heran.
"Abi sama umi juga udah pada bangun ya?." Tanyanya heran entah pada siapa sambil memasuki rumah itu dengan mengucapkan salam dan di balas oleh salah satu keamanan.
"Ada apa?." Tanya pengurus wanita itu binggung.
"Mau ngambil barang yang ketinggalan." Ucap Abel sekenanya lalu melengos menuju arah kamar mandi.
"Kenapa Abel?." Tanya Umi saat melihat Abel memasuki area dapur dengan masih menahan kantuk.
"Umi udah bangun?." Ucapnya sambil duduk di meja makan. Umi mengangguk
"Iya sekarang biasanya waktu sholat tahajud." Jawab Umi.
"Barang Abel ketinggalan semua disini." Ucapnya menjelaskan.
"Padahalkan harusnya Abel masih Bocan." Lanjutnya sambil merenggut menahan kantuk. Umi tersenyum maklum sambil menyodorkan teh manis hangat pada Abel.
"Nih minum dulu biar anget." Ucap Umi.
"Manis kan um?." Tanya Abel sambil meraih gelas teh itu. Umi mengangguk
"Syukran umi." Ujar Abel lalu meneguk teh hangat hingga setengah.
"Iya abis itu Abel ambil wudhu terus sholat tahajud." Ujar Umi.
Abel mengangguk "Emang harus ya um, sholat tahajud?." Tanyanya lagi.
"Sholat tahajud itu sholat di sepertiga malam walau sunnah bukan wajib gak ada salahnya juga bukan untuk sholat." Ujar Umi.
"Iya juga, tapi kan Abel sholat wajib juga kadang suka di entar-entar." Ucap Abel.
"Yah berarti mulai sekarang harus di biasain tepat waktu dong, kalo sudah terbiasa juga akan ringan melakukan-nya juga karena itu sudah terbiasa." Ucap Umi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...