22.

94.1K 8.1K 117
                                    

❃ Happy Reading! ❃

Setelah hampir seminggu di rawat akhirnya mereka bisa melakukan aktifitasnya kembali seperti biasa.

Karena kejadian mereka bertiga, setiap ada yang di hukum di lapangan, tak lupa guru memerintahkan untuk selesai dari hukumannya itu agar kejadian Abel, Mira dan Dina tak terulang kembali.

Dan hampir satu bulan lebih ini juga Abel menjalankan aktifitasnya dengan biasa dan segala tingkahnya yang tak pernah tertinggal, membuat mereka mengelus dada sabar atau hanya menggeleng beristighfar melihat kelakuan Abel.

Saat ini Abel berada di Aula, bukan hanya Abel tapi seluruh santri dan santriwati dan kamarnya mereka sedang di geledah untuk menemukan surat cinta, siapa tau mereka ada yang berpacaran sesama santri.

Santriwati berada di Aula sebelah kanan duduk di lantai beralaskan karpet hijau dan di sebelah kirinya Santri yang hanya di batasi oleh kain di depan Aula terdapat panggung kecil memanjang ke samping dan ada meja disana untuk barang sitaan santri.

Abel dengan santai bersandar duduk di paling belakang dekat jendela bersama teman sekamarnya tanpa memerdulikan Ustadz dan Ustazah yang sedang ceramah menegur mereka yang ketahuan berkirim surat.

"Naila itu bukannya coklat Abel yang kamu lakban ya?." Tanya Mbak Sekar saat melihat coklat yang di lakban transparant oleh Naila karena kegabutannya.

"Ini acak-acakan jatoh mulu jadi Naila lakban aja biar rapih lagian pasti di bolehin."

Abel yang mendengar pun seketika melihat tumpukan coklat yang berada di depan sana.

"Emangnya punya gue?." Tanyanya tak percaya.

Masa coklat doang disita. Batinnya tak percaya.

"Iya itu coklat Abel yang Naila lakban ko ada disana ya?." Tanya Naila binggung.

"Itu bel ada sticky notes biru juga disana liat." Ujar Rosa menimpali. Walaupun mereka berada di belakang namun matanya tetap jeli.

Abel segera berdiri dari duduknya.

"Ustazah ko coklat Abel di ambil sih?!." Ucap Abel tak terima tanpa menaikan suaranya. Mereka segera mengalihkan perhatian pada Abel.

"Ini coklat kamu?." Tanya ustazah itu.

Abel mengangguk lalu berjalan menuju ke depan Aula.

"Iya ini punya Abel ko di Ambil?." Ujarnya sambil menunjuk berbagai macam coklat yang di lakban dan tak lupa ada sticky notesnya disana.

"Ini pasti dari para santri kan?." Tanya Ustazah itu. Abel mengangguk membenarkan.

"Iya itu coklat pemberian santri lagi pula rezeki itu gak boleh di tolak." Ucap Abel sok bijak. Lagipula ada benarnya juga, santri memberinya secara gratis kenapa Abel harus menolak kan lumayan untuk di cemili.

"Lagipula mereka tuh cuma ngasih coklat bukan nyogok apalagi melet jadi gapapa dong." Lanjut Abel segera mengambil coklatnya yang di lakban itu dengan cepat dan mendekapnya seolah akan di ambil.

"Makan berlebihan itu gak baik, nanti yang ada sakit." Ustazah lain berujar.

"Alah bilang aja Ustazah mau kan? Kalo mau Abel kasih nih jangan di sita segala lagian Abel gak makan sendiri ko." Ucap Abel menimpali sambil mengambil coklat yang menyebul keluar dan memberinya pada Ustazah itu.

I Love Gus Cuek! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang