❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
"Kenapa Ze?" Tanya Raka binggung saat melihat Zea kembali lagi.
"Hp Ze ketinggalan." Ucap Zea sambil cengegesan tak jelas.
"Yaudah ambil aja ke dalem." Ucap Raka lagi.
"Masalahnya Ze lupa taro hpnya di mana, Abang liat gak hp ze dimana?" Tanya Zea meringis melihat kelakuannya yang tak pernah berubah.
"Yang casenya pink itu?" Tanya Hafizh mengeluarkan suara.
Zea mengangguk semangat. "Iya itu hp Zea A!" Ucap Zea.
"Coba tanya aja sama bunda, tadi nyimpen kayanya." Ucap Hafizh lagi, Zea mengangguk lalu segera melenggang ke Ndalem.
Setelah dapat Zea segera pamit kembali dari sana Ndalem menuju rumahnya, mengistirahatkan tubuhnya.
oOo
Mama Ayu hanya menatap kosong ke depan, lalu tersenyum setelahnya. Dia sangat merindukan putrinya, walaupun tingkah putrinya sangat menyebalkan, Papa Galang hanya menenangkan sering kali dia berpikir ini hanyalah mimpi.
"Kenapa keluarga Papa gak ada yang datang?" Tanya Mama Ayu setelah menghela nafas lelah, sebelum Galang menjawab suara seseorang mengintrupsi membuat mereka terdiam kaku.
"Yuhuu Abel pulang! Red karpetnya mana nih!" Pekik Abel setelah masuk ke Ndalem dengan tangan yang penuh dengan paper bag.
"Kaka?!" Ucap Ayu lirih, tak percaya Abel kini ada di depannya.
Abel masih terus tersenyum, "Tadaa! Apa yang Kaka bawa nih?!" Ucapnya Antusias sambil memamerkan barang bawaanya, mereka masih terdiam mencerna.
"Kaka bawa oleh-oleh loh buat kalian semua, Mama tau gak Kaka juga beli minuman starbuck yang limited edition loh cuma ada di London dan katanya udah abis!" Abel bercerita dengan semangat tak terlalu memperhatikan raut wajah mereka.
"Tabel!" Pekik Rangga senang setelah keluar dari kamarnya, karena mereka kini berkumpul di ruang keluarga.
Rangga sudah berlari menghampiri Abel dengan antusias beda dengan orang tua Rangfa yang ikut terdiam melihat Abel tersenyum di depannya tanpa dosa.
"Aaa dede~ kangen Kaka ya?" Ucap Abel saat Rangga memeluknya. Rangga mengangguk sambil terus memeluk Abel.
"Ya, tatanya tabel pelgi auh!" Ujar Rangga. Abel tertawa kecil mendengarnya.
"Kaka punya apa nih!" Seru Abel setelah rangga melepaskan pelukan dan memberi salah satu paper bagnya. Rangga mengambil dengan semangat.
"Uat dede?" Tanyanya sambil mengeluarkan isi di dalam paper bag, Abel tersenyum lalu menggalihkan pandangannya ke keluarganya dengan heran.
"Opa pada kenapa sih?" Tanya Abel heran pada Opanya yang berdiri di sampingnya. Opanya pun hanya menggelengkan kepalanya pertanda tak tahu.
Abel jadi terdiam keheranan, apalagi melihat mereka yang terdiam dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kaka?!" Ujar Raka ragu saat memasuki Ndalem dan melihat tubuh Abel yang membelakanginya.
Abel menoleh spontan lalu tersenyum setelahnya. "Annyeong haseyo Oppa!" Ucap Abel dengan logat Korea sambil sedikit membungkukkan badannya saat melihat Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritualité|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...