❁
❁
❁
❃ Happy Reading! ❃
Setelah bel istirahat berbunyi Abel segera membereskan bukunya ke dalam tas dan berjalan ke luar yang sudah ada Cakra sedang menunggunya sambil memainkan hp.
"Ayo." Ucap Abel di angguki Cakra lalu mereka berjalan beriringan ke kantin, mereka bertambah akrab walau hanya baru seminggu kenal.
Saat sampai kantin Abel segera memesan makan tak lupa jus strawberry dengan es coklat. Abel memakan dengan di selingi obrolan santai dengan geng leon.
"Abel?!" pekik Zea saat melihat Abel yang santainya duduk di meja geng leon. Abel tersentak saat mendengar pekikan yang sudah beberapa bulan ini tidak ia dengar.
"Ini lo kan?!" Ucap Zea terkejut lagi dan melepaskan rangkulan lelaki di bahunya. Abel mendengus malas.
"Gak usah teriak-teriak segala kali Ze, lebay amat lo" Ucap Abel sambil meminum jus nya.
"Yaampun Abel lo ko disini?." Ucapnya sambil menelisik seragam Abel yang sama dengannya sambil menghampiri Abel.
"Menurut lo?" Ucapnya malas lagi dengan penuturan heboh Zea.
"Gue kangen banget sama lo bel, tekobel-kobel." Ucap Zea girang sambil menguyel pipi Abel yang sudah lama tidak ia cubiti
"Sakit bangke!" Sentak Abel sambil mengeplak tangan Zea, Zea hanya cengegesan saja.
"Ini kita namanya sehati sejiwa, kita satu sekolah lagi!" Pekiknya dramatis lalu memeluk Abel melepas rindu.
"Semerdeka lo." Ucapnya sambil memutar bola matanya malas namun ikut membalas pelukan Zea.
"Dih kenapa lo sampe bisa pindah kesini?!" Tanya Zea penasaran sambil melepas pelukan.
"Ketauan pacaran gue sama bokap." Ucapnya tak minat.
"Nah kata gue juga apa bakal ketauan juga kan lo sih susah gue bilangin!" Cerocosnya sambil mengeplak bahu Abel, Abel menghela nafas kasar.
"Jangan bilang kalo lo di masukin pesantren abi lo?!" Pekik Zea tak percaya.
Abel hanya berdehem malas.
"Omaigat omaigat seorang Rabelline masuk penjara suci hahah!." Zea tertawa geli, karena sebelumnya pun Abel pernah mengejek Rina—temannya di masukkan pesantren juga.
Abel hanya menatap malas Zea.
"Berisik lo." Cetusnya.
"Nah kata gue apa pacaran beda agama tuh gak gampang, terus gimana hubungan lo sama Reza?." Ujar Zea.
"Yah Ldr lah gimana si lo!" Sunggut Abel kesal.
"Ck ck ck kasian ya lo udah Ldr beda kota terus beda keyak—." Decakan Zea terhenti karena mulutnya di sumpal kue pukis oleh Abel.
Zea merenggut kesal namun tak urung untuk memakannya dan meninum jus strawberry Abel.
"Oh ya bel kenalin pacar gue Remon." Ucapnya sambil bergelayut di tangan Remon.
"Eh bukan, ini tunangan gue maksudnya." Ralatnya terkikik sambil memamerkan cincin silver yang berada di jari manisnya.
"Dih ngapain lo bergelayut kayak monyet segala, gak inget lo dateng ke rumah gue nangis-nangis karena gak mau di jodohin sama cowo dingin?." Ucap Abel mencebikkan bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Gus Cuek! [End]
Spiritual|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena kesalahan yang telah dia perbuat. Berpacaran. Yang jelas kata yang paling di blacklist oleh keluargan...