PROLOG

58.7K 3.8K 93
                                    

WELCOME✨

HAPPY READING 💕

°•°

BRAK!

Gadis yang awalnya fokus pada ponsel di genggamannya langsung tersentak dan segera menoleh ke sumber suara, dapat ia lihat wajah kesal sahabatnya dan tangannya memegang sebuah buku. Gadis itu mengernyit, mengenali buku yang baru saja sahabatnya banting.

"Tunggu dulu. Hera! Kenapa kamu membanting novelku?!"

Hera menoleh cepat dan menatap sengit gadis itu. "Clara, kamu itu sangat kejam."

Gadis bernama Clara itu yang awalnya ikut kesal kini mulai bingung. "Apa maksudmu?"

Hera mengambil novel itu dengan kasar dan menyodorkannya pada Clara. "Kenapa kamu membuat karakter Cassandra de Nearsen menjadi pribadi yang sangat kejam? Dia hanyalah gadis baik yang tersakiti."

"Itu memang sudah takdirnya," ujar Clara terkekeh, mengambil buku dari tangan Hera, "Kamu menyukai alur ceritanya?"

"Tentu saja! Kamu sangat hebat menulis novel. Aku menghayati jalan ceritanya dan seolah-olah masuk ke dalam novel itu. Kamu benar-benar hebat."

Pujian itu membuat Clara merasa senang, ia tersenyum begitu lebar seraya menatap novel karya dirinya sendiri.

"Ini semua berkatmu, Hera."

Hera melambaikan tangannya. "Aku tidak melakukan apapun. Novel itu bisa terbit dan mendapat banyak apresiasi dari pecinta novel karena dirimu sendiri, Clara. Kamu sudah bekerja keras."

"Jika bukan karena dirimu yang terus menyemangati ku mungkin novel itu akan stuck di tengah jalan dan tidak akan terbit seperti sekarang. Aku berhutang budi padamu."

"Kamu sudah membayar hutangmu, Clara," ujar Hera membuat Clara mengernyit. "Kamu berjanji akan menulis namaku di ucapan terima kasih dalam novel mu dan kamu mewujudkannya. Aku menganggapnya sebagai balas budi mu untukku."

Clara menatap haru pada sahabatnya itu. Keduanya berpelukan selama beberapa detik sebelum seseorang memanggil Clara untuk bersiap. Setelah melepas pelukannya, Hera mengambil buket bunga dan kotak kecil di pojok meja lalu memberikannya pada Clara.

"Selamat debut menjadi penulis, sahabatku sayang. Kamu benar-benar telah bekerja keras. Semoga kamu bisa menerbitkan buku lagi dan menjadi penulis yang lebih sukses. Aku selalu mendukungmu."

Ucapan tulus Hera sukses membuat Clara meneteskan air mata. Clara menerima buket bunga itu dan kotak kecilnya, dengan perlahan ia buka kotak itu dan nampak lah sebuah liontin perak yang sangat cantik. Clara menatap kembali pada Hera yang sudah ikut menangis seraya menampilkan senyum bahagianya. Hera mengambil liontin itu dan memasangkannya di leher jenjang Clara.

"Kamu sudah cantik tambah cantik saja setelah memakai kalung ini."

Clara tertawa kecil dan mengangguk. "Kamu yang memilih kalung ini, tentu saja cantik."

Hera meraba lehernya, lalu menarik sebuah tali untuk keluar dari balik bajunya. Melihat sesuatu yang dipakai Hera sama persis seperti yang ia gunakan membuat Clara terkejut.

"Kalung couple. Aku sengaja membelinya agar kita terlihat satu paket."

Clara mengangguk setuju.

"Ayo, penggemarmu sudah menunggu."

Keduanya berjalan keluar ruangan lalu diikuti beberapa orang staf dengan pakaian berseragam.

“Clara, aku ingin bertanya sesuatu.” Hera berkata begitu mereka hampir mencapai lift, nada bicaranya yang serius membuat Clara sedikit heran.

“Tanyakan saja.”

Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang