Kelamaan ya updatenya? Sori ya
Banyak yang harus dikerjain di real life ampe lupa aku gantungin kalian😥 jahat bgt emang, maapin 😭Jangan lupa untuk TEKAN VOTE dan TINGGALKAN KOMENTAR. JEJAK KALIAN SANGAT BERARTI BUAT AKU DAN PARA TOKOH ☺
HAPPY READING 💕
°•°
Remo menghela napas dalam begitu melihat Michelle telah selesai membalut luka berat serta luka ringan di sekujur tubuh Cassandra, dibantu beberapa dokter serta perawat yang berada di bawah nama kekaisaran. Orang-orang itu pun pergi meninggalkan ruangan tanpa suara, sedangkan Michelle berpamitan pada Pangeran Xavier untuk membantu kembarannya menjaga keamanan istana.
Sudah lewat dua jam sejak insiden mengejutkan itu terjadi. Kini, dirinya sedang berada di kamar Pangeran Xavier, melihat pada Cassandra yang tak sadarkan diri. Jika saja tadi mereka terlambat datang, Cassandra bisa saja tidak terselamatkan. Apalagi setelah mendengar diagnosa pihak medis bahwa gadis itu kehilangan banyak darah. Remo bisa gila jika dirinya tidak bisa menepati janjinya di masa lalu.
Selain luka berat di perutnya, tidak ada lagi luka luar yang bisa membuat Cassandra kritis seperti dulu. Yah, walaupun pelipis serta bibirnya yang robek tidak bisa dikatakan luka ringan, tetapi itu tidak lebih dari luka di perutnya. Namun, sejak awal pemeriksaan, Pangeran Xavier terus bersikeras bahwa jantung Cassandra juga dilukai. Saat itu Remo hanya bisa berspekulasi bahwa luka itu bukan disebabkan oleh senjata tajam, melainkan oleh sihir.
Dalam rentan waktu itu, Remo hanya bisa bersabar, menunggu pihak medis menyelesaikan pengobatannya. Meskipun di sampingnya Pangeran Xavier selalu memaksa ingin menyembuhkan gadis itu dengan sihir healing-nya, tentu Remo melarang. Karena sesuai dengan kondisi Holy Magic yang dimiliki pangeran yaitu tidak bisa menyembuhkan orang lain, selain dirinya sendiri dan Cassandra. Pangeran juga tidak bisa menggunakan sihir healing dalam keadaan emosi yang tidak stabil. Sebab jika pangeran memaksakannya, sihir healing itu akan berbalik menjadi efek negatif dan membuat lukanya semakin memburuk.
"Remo, kenapa kau diam saja? Mereka sudah pergi. Jadi, cepatlah periksa jantungnya. Firasatku sama sekali tidak baik," desak Xavier untuk kesekian kalinya. Setelah pihak medis pergi, Xavier menempatkan diri di kasur dan duduk bersebelahan dengan kaki Cassandra.
Sesuai permintaan dirinya, Xavier ingin agar Cassandra ditempatkan di kamarnya. Bukan semata-mata karena keinginannya, tetapi karena istana miliknya, terutama kamarnya adalah tempat dengan sumber mana paling banyak dan kuat. Apalagi keterikatan yang dimiliki Xavier dengan Cassandra. Jadi, kamarnya adalah tempat paling tepat untuk membantu pemulihan gadis itu.
Remo yang mendengar itu jadi menghela napas lagi. Tanpa banyak bicara, pria itu menempatkan sejengkal di atas dada Cassandra. Dari tangannya, mulai muncul cahaya putih. Sihir suci yang dimiliki para keturunan Dewa Chastain yang bisa menyembuhkan setiap makhluk hidup atau benda tanpa pandang bulu.
Edward yang juga sejak awal selalu berada di sisi Xavier ikut merasa tegang. Namun, tentu dia hanya bisa diam. Jika Edward ikut bersuara, Xavier bisa mengamuk.
"Edward."
Lelaki berambut biru itu menoleh, mendapati Christopher baru tiba dan berdiri di sebelahnya. "Kau sudah menyelesaikan tugasmu?" tanyanya dengan bisik.
"Ayahku turun tangan langsung. Beliau sendiri yang akan memperketat penjagaan rumah dan menghukum prajurit yang lalai bertugas. Ayah memintaku untuk datang ke sini dan menjaga Cassandra lebih dulu."
"Michelle juga sudah keluar untuk membantu Marcello memperketat penjagaan istana. Kau jangan ke mana-mana. Berjagalah di sini bersama Xander. Bahaya jika Xander menjaga Cassandra sendirian. Dia bisa mengamuk lagi seperti sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired Girl
FantasySandra salah ketika berpikir bahwa orang pertama yang akan dia temui begitu bangun dari mimpi panjangnya adalah Hera, sahabat yang tinggal bersamanya di panti asuhan selama lebih dari sepuluh tahun. Sandra ingat bahwa dirinya mengalami kecelakaan te...