Chapter 28

11.9K 1.5K 130
                                    

HAPPY READING 💕

°•°

"Kau dengar sendiri 'kan apa permintaan dia?" tanya seorang wanita berambut coklat karamel melirik pada gadis berambut ungu di sampingnya yang terlihat marah.

"Memang kenapa kalau sudah dengar?"

Wanita itu berdecak. "Jangan pura-pura bodoh, Evelyna. Kita sudah sepakati ini sebelum bertemu."

Evelyna mendengkus. "Kenapa aku harus menuruti permintaannya? Anak haram itu tidak tahu malu."

"Kalau kau tidak mau mengabulkan permintaannya, maka lakukan perintahku untuk tidak mengganggunya."

Evelyna menatap curiga. "Kenapa Ibu sangat peduli permintaannya, sih? Seharusnya kita tetap mengganggunya seperti biasa."

"Dia bukan prioritas utama kita."

"Apa?"

"Kau pikir selama ini aku menggangu dia karena apa? Karena kemauan mu, Evelyn. Kau yang meminta agar aku mengganggu dia karena kau sangat membenci dia yang dekat dengan Pangeran Impianmu itu." Ratu Eryska menghela napas. "Sekarang dia bukan yang terpenting lagi, menemukan Lairene jauh lebih penting dari pada mengganggu Cassandra."

"Ibu-"

"Evelyna." Ratu Eryska menatap tegas. "Kau itu seorang Putri, pewaris takhta Kerajaan Ceylon. Tidak seharusnya perasaan pribadi kau libatkan dalam pertempuran ini."

"Aku tidak menyukainya, Bu." Tangan Evelyna mengepal kuat. "Dia gadis jalang yang berani menggoda Pangeran. Bahkan dengan sombongnya dia tidak pernah membalas surat Pangeran. Benar-benar menyebalkan."

Ratu Eryska mendesah kasar, kemudian menggelengkan kepalanya seraya menatap heran pada anaknya itu. "Sebenarnya apa yang membuatmu marah padanya? Bukankah seharusnya kau senang mereka bertengkar? Kenapa kau malah marah karena Cassandra tidak membalas suratnya. Aneh sekali."

"Aku senang mereka bertengkar, tapi aku benci melihat bagaimana dia mengabaikan semua perhatian yang diberikan Pangeran Xavier kepadanya. Dia gadis sombong." Evelyna berkilah, lalu mendelik pada Ibunya. "Lagi pula, kenapa kita harus menuruti permintaannya. Aku juga sama sekali tidak mengerti dengan sikap Ibu."

"Sudah kubilang dia bukan prioritas utama kita. Sejak awal Cassandra tidak pernah masuk dalam rencana ini, tapi karena kau semuanya jadi agak berantakan dan kita harus menyusun rencana ini dari awal."

"Ibu menyalahkan aku?"

"Ya." Ratu Eryska menjawab tegas dengan tatapan tajam. "Karena keteledoran yang kau lakukan, kita jadi harus menghentikan semua misi ini. Kalau saja kau tidak melibatkan perasaanmu dengan terburu-buru mendekati Xavier, maka ini tidak akan terjadi. Padahal jika semua berjalan lancar, sebelum kau masuk akademi misi ini sudah terselesaikan."

"Apa maksud Ibu?"

Wanita itu mengembuskan napas keras-keras. "Sejak awal sudah kami beri peringatan padamu untuk tidak menggunakan sihir hitam itu, bukan?"

"Itu-"

"Inti Iblis yang aku tanamkan dalam dirimu belum sempurna. Holy Magic milikmu masih menjadi sihir langka utama dalam tubuhmu. Tapi karena keteledoran seorang Putri Evelyna, sihir iblis dalam tubuhmu itu hampir terungkap oleh salah satu kesatria Xavier berambut lemon itu."

Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang