YUUHUU UPDATE 🎉
Jangan lupa pencet vote dan tinggalkan komentar, terima kasih.
Di bawah ada sedikit penjelasan, kalian bisa baca buat lebih paham. Makasih yaw❤HAPPY READING 💕
°•°
Setelah rapat yang menghasilkan keputusan Xavier akan pergi ke Dario bersama Xander, segala persiapan segera dilakukan. Setelah lima hari menunggu, akhirnya pasukan besar yang dipimpin langsung oleh Xavier siap diberangkatkan. Sang Pangeran yang baru saja selesai mengenakan armor emasnya dibuat tersentak kecil tatkala ketukan pintu ruang kerjanya terdengar. Mata hijaunya mengarah pada Edward dan memberi kode. Mengerti maksudnya, lelaki berambut biru itu lantas segera membuka pintunya dan membiarkan si pengetuk pintu masuk. Kerutan di keningnya tercetak begitu melihat Remo-lah yang datang. Apalagi raut wajahnya yang membeku. Tidak biasanya pria berambut platinum ini bersikap seperti itu.
"Ada apa, Yang Mulia Agung? Ada sesuatu yang ingin Anda bicarakan?"
Remo melirik lebih dulu pada armor emas yang dikenakan Xavier serta pedang di tangan lelaki itu. "Anda sudah ingin pergi?"
Xavier mengangguk. "Tiga jam lagi."
"Berarti Anda memiliki waktu untuk berbicara bersama saya beserta Baginda Kaisar, bukan?"
"Baginda?" Xavier memiringkan kepalanya bingung. "Apa yang ingin Anda bicarakan bersama kami? Apa ini soal perang?"
"Ini mengenai Cassandra."
Jawaban datar Remo sukses membuat Xavier semakin heran. Namun, dia memilih tidak bersuara lagi selain beralih pada Edward. "Katakan pada Xander untuk menunggu. Aku akan segera kembali. Kau tunggu saja di sini."
"Baik, Your Highness."
Mengikuti Remo yang telah berjalan lebih dulu, Xavier segera menyusul dan menyusuri lorong istana yang sedikit ramai. Ini semua karena persiapan dirinya yang akan ke medan perang. Seluruh prajurit yang akan ikut rombongan juga sudah bersiap dan sedang sibuk berpamitan dengan keluarga mereka. Dengan harapan agar mereka bisa kembali dengan selamat dan membawa kemenangan.
Xavier melirik Remo yang menatap lurus ke depan. "Apa Baginda sudah tahu kita ingin bertemu?"
"Baginda sudah menunggu kedatangan kita."
Xavier mengangguk singkat. Diam-diam dia berpikir, kira-kira apa yang akan dibicarakan oleh Remo mengenai Cassandra. Apa gadis itu sedang berada dalam masalah? Itu memang benar. Tapi bagi seorang pendeta, bukankah aneh membicarakan soal peperangan? Xavier jadi heran sendiri.
"Semuanya akan baik-baik saja, Pangeran." Remo melirik datar pada Xavier. "Anda hanya perlu mendengarkan dengan baik nanti."
Xavier hanya mengangguk, sebelum akhirnya mereka sampai di ruang kerja kaisar yang terlihat sepi.
☀
"Yang Mulia Pangeran?"
Pemilik julukan itu tidak menanggapi. Dia tampak linglung, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atas sofa tanpa peduli lagi pada tata krama karena telah bertindak tidak sopan di hadapan kaisar. Tetapi, kaisar pun sepertinya tidak menyadari. Sebab beliau sendiri tampak sama bingungnya dengan Xavier.
"Apakah saya terlalu mengejutkan kalian?"
Lagi-lagi, tidak ada yang menjawab pertanyaan Remo. Ayah-anak itu terlihat tidak fokus. Mata hijau mereka bergerak gelisah dan memerah dengan perasaan aneh yang sulit untuk didefinisikan.
Remo yang melihat reaksi kedua pria dengan posisi tertinggi di kekaisaran itu jadi mengembuskan napas lelah. "Sepertinya, saya salah langkah. Tidak seharusnya saya membicarakannya ketika situasinya sedang seperti ini. Maafkan saya, Baginda dan Yang Mulia Pangeran. Saya bertindak gegabah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired Girl
FantasySandra salah ketika berpikir bahwa orang pertama yang akan dia temui begitu bangun dari mimpi panjangnya adalah Hera, sahabat yang tinggal bersamanya di panti asuhan selama lebih dari sepuluh tahun. Sandra ingat bahwa dirinya mengalami kecelakaan te...