Chapter 14

18.8K 2.3K 27
                                    

HAPPY READING 💕

°•°

Xavier sesekali melirik Cassandra yang duduk di sampingnya. Gadis itu terlalu pendiam, dia hanya sesekali tersenyum dan menanggapi saat kaisar dan permaisuri mengajaknya berbicara, terlihat jelas Cassandra tidak nyaman dan ingin kabur dengan situasi yang kini dia hadapi.

Menurutnya itu wajar, bahkan dalam sekali lihat di pesta kedewasaan Christopher kemarin, Xavier bisa menebak Cassandra bukan tipikal gadis yang menyukai pesta. Apalagi makan malam yang lebih menyerupai pesta ini ditujukan untuk merayakan Cassandra yang telah pulih. Xavier mengerti perasaannya.

Ah, tidak hanya itu. Mungkin gaun yang dikenakan Cassandra lebih membuatnya kesal dan tambah ingin kabur. Entah apa yang dipikirkan permaisuri, beliau tampak bersemangat menyamakan pakaiannya dengan Cassandra.

Dengan warna merah sebagai kain utama dan banyak renda berwarna emas membuat gadis itu tampak seperti anggota kekaisaran. Sepertinya Cassandra juga menyadari pakaian mereka, dia terus-menerus mendelik kesal pada pakaiannya.

Xavier tersenyum geli dan meminum kembali jusnya, berusaha menahan diri untuk tidak tertawa tatkala dirinya merasa gemas dengan wajah Cassandra yang mengatakan ingin kabur.

Selama masih minum, matanya bertabrakan dengan kaisar yang juga menatapnya. Ayahnya itu tersenyum menggoda membuat Xavier sedikit tersedak meski tidak terlalu kentara. Pasti kaisar menyadari kelakuannya. Ugh, sungguh memalukan.

“Baiklah, seperti yang kalian ketahui, aku dan Permaisuri mengadakan makan malam ini dengan maksud untuk menyampaikan sebuah berita menyenangkan.” Kaisar berujar mengawali inti makan malam itu, perkataannya membuat semua orang di sana terheran dan menatap beliau penasaran. Karena sebelumnya kaisar memang tidak mengatakan apapun soal makan malam ini. “Sebelum aku menyampaikan berita itu, aku ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada Nona Cassandra yang lagi-lagi telah berjasa menyelamatkan keluargaku. Aku juga meminta maaf karena telah membuatmu merasakan sakit yang luar biasa karena racun itu.”

Sandra tersenyum tipis. “Saya tidak bisa diam saja ketika mencium bau menusuk dari teh Yang Mulia Permaisuri. Sebuah kehormatan bisa mencegah sesuatu yang tidak dinginkan.”

Xavier diam-diam tersenyum miring. Lagi-lagi jawaban gadis itu sangat menarik.

“Karena itu—” Kaisar menjeda kalimatnya sembari menatap permaisuri yang menganggukkan kepalanya. “Berita menyenangkan yang akan aku sampaikan adalah, bahwa aku, Kaisar Caesarion bersama Permaisuri Caesarion, telah sepakat bahwa putraku, Pangeran Xavier Caesarion akan bertunangan dengan putri Archduke Nearsen, Lady Cassandra De Nearsen.”
Senyum Xavier menghilang, digantikan ekspresi terkejut yang tidak dapat dia sembunyikan.


Di dunia modern, ada sebuah anggapan yang mengatakan bahwa perempuan lebih peka pada situasi yang akan atau sedang dia hadapi. Katanya, jika perempuan mempunyai firasat buruk atau baik, bisa saja firasat itu sungguhan terjadi.

Bagi Sandra, ungkapan semacam itu bisa dia percayai karena dia sendiri sering mengalaminya saat di dunia modern. Tetapi untuk di dunia novel, Sandra tidak tahu apakah anggapan itu berlaku atau tidak.

Namun, ketidaktahuannya itu langsung terjawab saat makan malam bersama keluarga kekaisaran. Sandra memang sudah memiliki firasat tidak enak sejak melihat senyum Ryana yang entah kenapa terlihat menggelikan baginya, dilanjut makan malam yang lebih menyerupai pesta, dan terakhir gaun yang dikenakannya terlihat serasi dengan pakaian Pangeran Xavier.

Firasat yang mengatakan agar dirinya kabur dari sana. Dan ternyata memang benar. Berita yang—kata kaisar menyenangkan tapi bagi Sandra sangat mengejutkan—disampaikan kaisar sama sekali tidak terduga. Tidak hanya bagi Sandra, tetapi juga semua orang di meja makan termasuk Pangeran Xavier.

Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang