Chapter 67

6.8K 825 114
                                    

Saran : Baca ini pas suasana di sekitar lagi tenang atau sebelum tidur. Supaya feel nya lebih dapet.

HAPPY READING 💕

°•°

Lorong istana yang begitu sunyi pada dini hari membuat derap langkah Chris terdengar meskipun dirinya berjalan dengan tempo yang lambat. Walaupun kondisi istana saat ini hanya diterangi lentera remang-remang yang tergantung di setiap pilar sepanjang lorong, raut lelah serta mendung di wajah Chris tidak bisa disembunyikan. Langkahnya terasa berat ketika dirinya menuju kamar utama di istana pangeran.

Chris akui, dirinya lelah. Namun, dia tidak bisa berhenti melaksanakan kewajibannya sebagai kesatria Putra Mahkota yang ditugaskan untuk menjaga istana. Berkat bantuan dari Archduke Nearsen serta Kaisar Stephen cukup meringankan bebannya yang bekerja tanpa Pangeran serta keempat rekannya.

Kenop pintu sebuah kamar yang terbuat dari emas asli itu perlahan diputar. Chris berusaha keras tidak menimbulkan suara sedikit pun agar tidak mengganggu sosok gadis yang kini tertidur menghadap jendela dan membelakangi pintu. Usai pintu ditutup, Chris melangkah pelan menuju jendela yang tidak tertutup gorden.

Lelaki itu melihat pada sang adik yang tertidur pulas. Tanpa ada niat menghampiri karena takut mengganggu, Chris membuka jendela dan langsung merasakan semilir angin musim dingin pada dini hari. Cukup dingin, tetapi tidak mampu melelehkan lahar panas dalam hatinya setiap kali dia mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

Terhitung sudah sembilan hari berlalu semenjak dirinya dan Cassandra menemui Emiliana dan mengetahui identitas asli serta rahasia Archduchess Nearsen.

Ah, tidak. Semenjak Kaisar Stephen juga mengetahuinya, beliau langsung mencabut gelar istimewa itu dan menyatakan wanita itu adalah buronan negara yang paling dicari.

Dan kini, tersisa waktu enam hari sebelum pasukan Kaum Iblis dan pasukan Kekaisaran Dieon menyerang markas Victorion yang hingga kini belum tahu apa-apa tentang kejadian di Victorion serta misi penyerangan Iblis itu.

Saat itu, Cassandra sulit berhenti menangis. Chris yang tidak punya pilihan lain pun akhirnya memberi gadis itu sihir tidur agar tenang. Setelah membawa Cassandra ke kamar, Chris segera mengadakan pertemuan bersama Kaisar Stephen, Pendeta Remo, juga Ayahnya. Dari sana, Chris mulai menceritakan secara detail dari awal hingga akhir mengenai wanita Iblis itu.

Tentu saja tidak semudah yang dibayangkan. Respons pertama yang Chris dapat adalah kemarahan dari ketiga pria dengan posisi tertinggi di Victorion itu, terutama dari Ayahnya. Chris segera membawa mereka ke kamar Emiliana dan mendengar langsung dari wanita itu. Namun, saat ditanyai cara Chris membuka pintu kamar penjara Emiliana yang langsung dia jawab dengan jujur, Chris mendapat omelan yang betul-betul membuatnya ingin kabur.

Menyeramkan. Namun, Chris akan terima selama hal itu bisa menyelamatkan semua orang.

Dan usai mendengar cerita dari Emiliana, Kaisar Stephen beserta Archduke Nearsen langsung mengadakan rapat bersama para bangsawan. Sedangkan Remo segera menyiapkan portal untuk mengirim kabar kepada Xavier.

Namun, sayang sekali. Ada kabar buruk yang menghampiri mereka.

Chris menghela napas dalam. Aroma salju menyerbu penciumannya. Aroma yang membuat dirinya mengingat keluarganya yang memiliki ciri fisik serta karakteristik menyerupai musim dingin. Sayang sekali, keluarganya kini berada dalam duka untuk kesekian kalinya.

Sejak dulu, Chris selalu bangga memiliki Ibunya. Beliau baik hati, anggun, selalu tersenyum dan berlapang dada akan semua rumor dan simpati rakyat Victorion yang beliau terima. Kata mereka, Ibunya adalah sosok wanita paling rendah hati akan pernikahan suaminya dengan wanita lain. Kalau saja sejak dulu Chris tahu senyum itu hanya topeng, mungkin Chris sudah menghancurkan wajahnya.

Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang