Chapter 19

18.2K 1.9K 28
                                    

HAPPY READING 💕

°•°

Seharusnya sejak awal Sandra tidak perlu mengacuhkan tatapan maut Ryana. Dengan begitu, ia sudah pergi dari pesta sejak awal. Namun, kini Sandra malah berhadapan dengan dua tokoh utama dalam novelnya.

Sandra perlahan melepas genggaman tangan Xavier, lalu melirik lelaki itu. Namun, Sandra malah dibuat terkejut sendiri kala melihat ekspresi Xavier masih sama persis seperti yang dia lihat sebelumnya. Raut wajah dingin serta netra emerald-nya yang menatap tajam seolah mampu menusuk siapapun yang berani bersitatap dengan pangeran itu.

Sandra akui dirinya memang terkejut dengan kedatangan Fiona yang sangat tiba-tiba. Karena seingatnya, mereka akan bertemu satu tahun lagi, tepatnya di akademi. Tetapi itu semua tidak ada apa-apanya dibandingkan sikap Xavier pada Fiona.

Seharusnya yang berdansa dengan Xavier adalah Fiona. Seharusnya saat pertama kali bertemu Fiona, Xavier akan terpesona dengan ciri fisik yang dimiliki gadis itu. Tetapi kenapa malah jadi begini?

Sandra mengembuskan napas panjang, berusaha menenangkan respons tubuhnya yang sedikit gemetar. Pasti ini dikarenakan dia bertemu Fiona. Gadis yang membuat Cassandra harus menerima hukuman mati. Gadis penyebab kematiannya.

Sandra tidak berekspektasi akan jadi seperti ini. Apalagi suasana membeku dan mencekik yang terasa menyesakkan. Sandra harus segera mencairkan suasana ini sebelum Xavier bisa saja bertindak lebih kejam dari sekedar tatapannya itu.

“Lady Zlouten? Saya benar, bukan?”
Fiona perlahan berdiri tegak lagi, tetapi gadis itu masih menunduk. Terlihat takut dengan tatapan Xavier yang Sandra akui memang cukup menyeramkan.

“Benar, Lady.”

Sandra melirik Xavier lagi yang masih saja diam. “Maaf, Lady Zlouten. Tapi kenapa Anda kemari? Apakah Anda memiliki keperluan dengan salah satu dari kami?”

“Saya melihat Anda ada di sini, jadi saya datang dan berniat untuk memberi salam atau bertukar sapa dengan Anda, Lady Nearsen. Tapi saya tidak tahu Yang Mulia Pangeran juga berada di sini bersama Anda. Saya mohon maaf karena telah mengganggu waktu Anda, Lady.”

Tepat Fiona menyelesaikan kalimatnya, Sandra dibuat tersentak tatkala Xavier tiba-tiba saja menarik tangannya lagi. Genggaman itu memang tidak kuat, bahkan terkesan lembut, tetapi entah kenapa Sandra tidak bisa melepasnya lagi seperti sebelumnya.

“Kalau kau sudah tahu dan selagi aku masih baik, sebaiknya pergilah. Kau sangat mengganggu kami.” Xavier menukas begitu datar dan menusuk.

Your Highness, jangan seperti itu. Lady Zlouten datang dengan niat baik.” Sandra menyela seraya memberi tatapan penuh peringatan pada Xavier, kemudian dia kembali melempar senyum tipis pada Fiona. “Tolong maafkan sikap Pangeran, Lady. Beliau sedikit sensitif akhir-akhir ini.”

Tunggu dulu, Sandra baru sadar apa yang baru saja dia ucapkan. Akhir-akhir ini. Bukankah itu menyiratkan bahwa dirinya sering bertemu Xavier?

Walaupun memang begitu kenyataannya, tetapi tidak seharusnya dia membicarakan fakta terang-terangan di depan pemeran utama wanita ini.

Sandra melirik pada Xavier. Dia kira lelaki ini masih menatap tajam Fiona, ternyata dugaannya salah besar. Sandra bahkan harus menahan diri untuk tidak memukul Xavier yang kini sedang menatapnya dengan senyuman sangat lebar sampai matanya menyipit.

Benar-benar konyol untuk image seorang pangeran dingin. Sudah pasti Xavier mengerti arti ucapannya. Lain kali, Sandra harus berhati-hati berbicara. Lelaki menyebalkan tapi tampan ini terlalu peka!

Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang