Chapter 47

7K 903 81
                                    

Maap baru buka wattpad, aku ga liat udh nyampe target dari kemarin😅
Tada! Aku update lagi.
Di akhir ada pertanyaan, mohon dijawab ya hehe

HAPPY READING 💕


°•°

"Bukankah aku sudah memberi terlalu banyak waktu pada kalian? Tapi, kalian masih tetap kehilangannya?" Xavier menatap tidak percaya pada Edward dan Xander yang kini berdiri di depannya dengan pandangan menunduk tanpa berani balik menatapnya.

"Dengan sangat menyesal, kami mohon maaf, Your Highness." Edward menjawab penuh rasa bersalah. "Tapi sebelum kami kehilangan jejaknya, kami menemukan titik terakhir di mana dia menghilang."

Xavier mengambil sebuah map berisi beberapa kertas. Tanpa bicara, mata hijau lelaki itu mulai menelaah isi laporan yang diberikan Xander.

"Fiona Zlouten melakukan kunjungan ke Kekaisaran Nocturne." Xavier bergumam ketika melihat inti dari laporan itu. "Jika dia menjadi relawan perang, kenapa dia tidak mendaftar menjadi relawan di negaranya sendiri? Atau setidaknya dia bisa pergi ke medan perang dan menjadi bawahan Michelle. Kenapa harus ke negara yang tidak terlibat perang?"

"Gadis itu pergi bersama Countess Zerzura, Your Highness." Xander menanggapi dengan datar, membuat Xavier menatap lelaki berambut oranye itu. "Seperti yang Anda ketahui, sebelum menikah, Countess Zlouten adalah wanita bangsawan di Kekaisaran Nocturne. Sama seperti Michelle yang dianugerahi sihir medis sejak lahir, keluarga Countess juga sama. Dan karena putrinya juga berbakat di bidang itu, Countess mengajak putrinya yang baru lulus akademi untuk menjadi relawan di wilayah keluarga Countess di Kekaisaran Nocturne."

"Kenapa kepala keluarga mereka tidak ikut bersama?"

"Karena perang, Your Highness." Edward menyahut. "Count Zlouten adalah menteri kesehatan di negara ini. Sebagai salah satu pejabat yang memegang peran penting, Count merasa tidak enak hati jika meninggalkan kekaisaran disaat negara sedang mengalami peperangan. Jadi, beliau memutuskan untuk menetap di sini."

"Di mana lokasi sukarelawan itu diadakan?"

"Setiap tahunnya, keluarga Countess selalu mengadakan kegiatan ini di alun-alun pusat wilayah kekuasaan keluarganya. Sudah beberapa hari kegiatan itu dimulai, tetapi mata-mata yang kami kirimkan tidak menemukan Fiona Zlouten di sana. Hanya ada Countess."

"Jejak mana-nya." Xavier beralih pada Xander. "Kau turun langsung ke lokasi. Kau menemukan jejaknya?"

"Saya mohon maaf, Your Highness. Saya sama sekali tidak bisa mendeteksinya. Seolah-olah dia memang tidak pernah ada di sana."

Xavier mengembuskan napas panjang dan membanting ringan kertas dengan judul nama seorang gadis yang selalu mengganggu hubungannya dengan Cassandra serta sihir yang dimilikinya. Bahkan setelah Xavier lulus beberapa tahun lalu, dia selalu mendapat laporan dari Xander bahwa gadis terong itu selalu berusaha mendekati Cassandra. Untungnya, Cassandra adalah gadis yang paham mana yang baik dan buruk. Tanpa diminta pun, Cassandra memang selalu menjauhi gadis Zlouten itu.

Pandangan Xavier terlempar ke luar jendela, melihat pada langit fajar di awal musim dingin ini. Ah, bahkan cuaca sudah sangat dingin.

"Apa yang akan Anda lakukan, Your Highness?" Edward memutuskan memecah keheningan. "Haruskah saya mengirim beberapa orang untuk melacak lagi keberadaannya?"

"Tidak perlu. Awasi saja kegiatan sukarelawan itu dan kediaman Count Zlouten. Ada kemungkinan saat perang utamanya pecah, dia akan kembali ke kediaman keluarga Countess atau ke rumahnya." Xavier membalas dengan datar. Lelaki itu kemudian menggunakan mantel seragam kesatrianya. "Siang ini aku akan pergi ke toko Cassandra. Setelah kembali dari sana, aku harap aku sudah menerima laporan mengenai kemajuan dari penyelidikan kalian."

Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang