Chapter 3

26.1K 3.2K 24
                                    

[TELAH DIREVISI]

HAPPY READING 💕

°•°

Sandra kembali mengeratkan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya di depan cermin. Tudung jubahnya dia gunakan begitu rambut putih saljunya disembunyikan di balik jubahnya. Sandra mengambil pisau belati dan disimpan di saku jubahnya.

Jika dulu Cassandra tidak mau membawa satupun senjata karena tidak ingin dikira jahat oleh orang-orang, maka Sandra akan melakukan sebaliknya. Dia akan keluar sendiri tanpa pengawalan, karena itu perlu senjata untuk melindungi diri.

Begitu Sandra keluar dari kamarnya dan belum sampai pada belokan lorong, Sandra dikejutkan dengan kehadiran Christopher yang sangat tiba-tiba. Ekspresi datar lelaki itu membuat Sandra kembali menetralkan wajahnya yang tadi sempat terkejut.

"Ada apa?" Sandra bertanya dengan dingin.

"Kau mau ke mana?"

"Bukan urusanmu." Baru saja Sandra ingin melangkah lagi, lengannya sudah lebih dulu dicekal oleh Christopher.

Sandra menatap tajam, lalu menyentak keras tangan Christopher. "Apa maumu?"

"Jangan bilang, kau sungguh akan datang ke pestaku?" Christopher menuding seraya mengejek.

"Kenapa tidak?"

Christopher berdecih. "Kau benar-benar tidak tahu malu."

"Kau benar-benar menjengkelkan, Chris." Sandra membalas.

"Ternyata rumor itu benar."

Kening Sandra berlipat. "Rumor apa?"

"Para pelayan mengatakan kalau kau berubah drastis. Mereka senang karena tidak akan ada lagi yang mengkritik atau memaki mereka, tapi mereka juga takut akan aura Cassandra yang semakin menakutkan." Chris berujar dengan tawa mengejek. "Apakah ini semacam penyesalanmu setelah kecelakaan? Atau saking kerasnya kepalamu terbentur, otakmu jadi bergeser dan jadi sadar diri?"

Sialan.

Sandra tertawa sinis. "Sejak kapan kau begitu peduli pada sebuah rumor?"

"Aku hanya penasaran."

"Jadi, kau datang hanya untuk memastikan rumor itu benar atau tidak?" Sandra balik mengejek.

"Ya. Dan sekarang aku melihat sendiri bahwa rumor itu terbukti benar."

"Kenapa, Chris? Kau kecewa karena aku sudah berubah dan tidak lagi menempel padamu?" Sandra memasang ekspresi sok sedih. Sepertinya Christopher paham jika itu adalah sebuah ejekan, karena selanjutnya senyuman mengejek pemuda itu menghilang.

"Kau benar-benar menyebalkan." Christopher berkata penuh penekanan. "Jangan membuat masalah di pesta upacara kedewasaanku!"

Setelah memberi peringatan itu, Christopher berbalik dan meninggalkan Sandra yang hanya bergeming. Gadis itu menatap dingin pada punggung Christopher yang perlahan mulai mengecil hingga benar-benar menghilang ditelan koridor.

"Tenang saja, Chris. Aku tidak akan mengecawakanmu." Sandra bergumam dengan dingin. "Adikmu ini akan berguna di malam pesta itu. Aku berjanji."

Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang