Chapter 12

20.9K 2.3K 20
                                    

HAPPY READING💕

°•°

“Aku harus memanggilmu apa?”

Entah sudah berapa lama waktu yang Sandra habiskan untuk menangis, kini dirinya sudah lebih tenang. Lebih tepatnya berusaha untuk tetap tenang. Sandra pikir, dia tidak boleh egois.

“Kamu bisa memanggilku Hera. Bagaimanapun juga aku tetap sosok Hera yang kamu kenal.”

“Tapi kamu bukan Hera.” Sandra membantah dengan senyum yang terlihat getir. “Beritahu aku siapa kamu. Dan bagaimana bisa kita bertemu di situasi yang … seperti ini?”

Hera mengembuskan napas panjang, lalu mengambil tempat duduk di sebelah Sandra. “Kamu pasti sudah membaca kisah Audrey, Dewi Pelindung Victorion, dan Iblis itu, kan?”

Sandra mengangguk singkat.

“Dewi Pelindung itu—” Hera menjeda ucapannya. Sandra hanya bisa terdiam melihat wanita itu tampak agak keberatan melanjutkan kalimatnya. “Dewi Pelindung Victorion adalah aku, Clara.”

Sandra mengerjap pelan. “Maaf, bisa kau katakan sekali lagi? Aku tidak terlalu menyimak.”
“Aku adalah Dewi Pelindung Victorion.” Hera berujar lebih tegas. “Aku adalah Dewi Eirene.”

“Kenapa ….” Sandra bergumam, lalu membuang muka. Dia terdiam dengan mata masih mengerjap pelan, butuh beberapa saat baginya untuk mencerna kalimat Hera itu.

“Kamu tidak terlihat terkejut.” Hera menukas. “Kamu sudah menduganya?”

“Aku sekarang sedang terkejut, sangat-sangat terkejut.” Sandra meringis pelan, kini pendangannya melihat dari kepala Hera hingga ke kaki wanita itu. “Jika aku mendengarnya di dunia modern, mungkin aku akan terkena serangan jantung saking terkejutnya. Tetapi karena aku mendengarnya di sini… kuakui aku sudah menduganya. Bahkan ketika kamu masih berdiri membelakangiku. Aku sudah bisa menebak kamu bukan makhluk biasa.”

Hera tertawa kecil. “Kamu masih saja bisa membuatku tertawa, Clara.”

“Kepribadianku tetap Clara, hanya tubuhku saja yang berubah lebih cantik.” Sandra ikut terkekeh, namun detik berikutnya tawa itu menghilang digantikan ekspresi nanar. “Tapi aku tidak yakin apakah aku masih Clara atau bukan. Mendengar kamu memanggilku begitu, entah kenapa rasanya sangat asing. Seolah nama itu memang bukan milikku sejak awal.”

Mungkin Sandra tidak bermaksud, tetapi Hera merasa ikut tertohok, membuatnya ikut merasakan sakit yang tengah melanda jiwa Sandra. “Mungkin aku akan terdengar seperti wanita yang tidak tahu diri bagimu. Tapi aku sungguh minta maaf padamu, Clara. Tolong maafkan aku.”

“Kenapa kamu berkata begitu. Aku tidak mungkin menilaimu seperti itu.” Sandra menyahut tegas, kelihatan jelas tidak menyukai ucapan Hera. “Kamu bisa katakan apa yang ingin kamu katakan padaku. Memang sudah seharusnya kamu menjelaskan sesuatu padaku, bukan? Buruk atau baik, aku siap mendengarkannya. Jadi, kumohon katakan sejelas-jelasnya.”

Hera tersenyum tipis. “Aku bingung harus memulai dari mana. Kamu bisa tanyakan sesuatu yang ingin kamu tanyakan lebih dulu, aku akan menjawabnya dengan jujur dan sejelas-jelasnya."

“Kenapa aku bisa ada di sini? Apakah kepindahanku ke dunia ini ada campur tangannya darimu?”

“Ya, aku adalah orang yang membuatmu pindah ke dunia ini.” Hera menjawab tegas.

Lairene : The DESTINY Of Snow White Haired GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang