BAB 11 • Penyesalan

302 54 47
                                    

Didalam mobil, seperti biasa Vla hanya diam. Jason pun demikian. Jason terlihat ikut memilih diam dan fokus mengemudi. Vla melirik sekilas Jason. Tak sengaja, bersamaan dengan itu, Jason pun demikian. Keduany pun langsung saling mengalihkan pandangan mereka masing-masing.

Jason : " Pernikahan udah tinggal 2 bulan lagi kan??".
Vla : " Iya ".
Jason : " Souvenir dan undangan Lo aja yang pilih dan urus, Lo bisa ditemani sama orang suruhan gua".
Vla : " aku bisa sendiri".
Jason : " Suka amat sii serba lakuin apa-apa sendiri".
Vla : " salah lagi??".
Jason : " Enggak".
Vla : " Jas..".
Jason : " Apa ??".
Vla : " em.. enggak.. nggak Jadi".

Jason melirik sekilas kearah Vla dengan tatapan aneh dan heran. Sebenarnya Vla ingin bertanya soal wanita dimasa lalunya itu, Vla hanya penasaran saja, mengapa seorang Jason yang serba punya, berkuasa, banyak anak buahnya, sampai sekarang masih saja Ia tak bisa menemukan wanitanya itu. Namun Ia yakin, sudah pasti, Jason tak akan menjawabnya dan malah bisa-bisa Jason hanya mengetusinya saja.

Jason : " Mau nanya apaan??!!".
Vla : " Nggak kok".

Jason mendengus kesal.

Ponsel Vla ada chat masuk. Vla meraih ponselnya itu dan mengecek pesan chat itu dari layar ponselnya tanpa lebih dulu membukanya.

Adnan
Lo dimana
gue mau bicara

Vla terkejut membaca chat itu. Ia sempat berfikir seakan ada harapan nya soal Adnan. Namun saat Ia mencerna kata-kata nya yang lumayan kasar, Vla pun sadar akan itu. Dan Vla juga harus menahan diri, apapun yang akan terjadi nanti, Ia harus ingat, Ia sudah akan menikah dengan Jason. Lagi pula, sejak hancurnya hubungan Vla dengan Adnan saat itu, membuat Vla makin mengerti, bagaimana sifat asli Adnan sebenarnya. Dan Vla juga sudah berbeda cara berfikirnya soal Adnan. Keindahan kenangannya bersamanya, perlahan terhapus dengan kesalahan Adnan yang makin hari makin menjadi didepan matanya.

10 menit Vla tak membalasnya Adnan malah menelepon Vla. Vla hanya mengamati panggilan itu. Namun Vla memilih untuk meriject panggilan itu.

Jason : " Siapa?? kenapa gak diangkat??".
Vla : " Apa aku harus jawab pertanyaan kamu itu??".
Jason : " Mulai deh ni anak, gua nanya Lo baik-baik!!".
Vla : " Aku juga jawabnya baik-baik".
Jason : " Kenapa sii Lo?? mau datang bulan?? kok kayak sensi amat??".
Vla : " Enggak".
Jason : " Kenapa diriject?? mantan Lo??".
Vla : " Ya"

Jason yang awalnya asal bicara, langsung menoleh kearah Vla dengan lirikan tajamnya.

Jason : " Masih hubungan Lo sama dia??".
Vla : " sebenernya , pernikahan ini itu gimana sii?? pernikahan ini bukan seperti antara suami dan istri yang sebenarnya kan??".
Jason : " Heh maksud Lu apaan??".
Vla : " Ya meski kita menikah nanti, tapi kita tetap ada urusan masing-masing bukan?? kamu ada wanita yang kamu tunggu, sedangkan aku , ya sesuka aku mau ada dekat dengan siapa aja, bukannya begitu??".
Jason : " Heh dari mana Lo tau??".
Vla : " Bener kan?? lalu kenapa kamu masih aka suka kepo sama urusan aku sii??".
Jason : " Ingat ya!! apa pesan gua!! saat gua udah jadi suami Lo, Lo gak ada boleh protes apapun yang gua lakuin ke elo!! lo lupa??".
Vla : " Ya tapi kan kita ini nikah juga belum!! syarat itu belum berlaku!!".
Jason : " Hih!! dasar nii cewek!! tinggal jawab pertanyaan aja pake muter-muter segala!! kalo gak mau jawab ya tinggal jawab!! gosah berbelit kemana-mana!!".
Vla : " Iya, aku gak mau jawab!!! udah kan??".

Jason kembali menoleh sekilas dan memandang Vla dengan tatapan tajam.

Ponsel Vla kembali dan terus berdering. Vla terus meriject panggilan itu, lalu Ia mensilent panggilan ponselnya.

Jason : " Kalo gak mau diganggu block aja!! susah amat, gosah Lo bikin ribet".
Vla : " Aku gak angkat karena , disini masih sama kamu".

jawaban Vla langsung membuat Jason diam, dan melirik sekilas kearah Vla.

MAFIA LOVE STORY JeeBE GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang